Istri Keguguran, Suami Malah Minta Cerai

Our Impact / 14 September 2015

Kalangan Sendiri

Istri Keguguran, Suami Malah Minta Cerai

Lusiana Official Writer
4391

Bagi sebagian orang, kebahagiaan sebuah pernikahan tidak akan lengkap rasanya jika belum ada celoteh riang sang buah hati. Pendapat ini juga disetujui oleh Sisil. Oleh karena itu sejak awal menikah Sisil sudah berharap segera memiliki anak. Namun seperti menelan pil pahit, dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa ada kista dirahimnya.

Berawal dari informasi ini maka serangkaian proses pengobatan medis dilakukan Sisil, baik di dalam maupun di luar negeri. Mulai dari Singapura hingga ke Malaysia, semua dikunjunginya. Tindakan bedah minim pemeriksaan kandungan dengan memasukkan teropong atau dalam bidang kedokteran biasa disebut laparoscopy, juga dilakukannya untuk mendapatkan hasil yang akurat. Tidak berhenti disitu, Sisil juga mencoba proses inseminasi. Selama kurang lebih 3 tahun  melakukan berbagai usaha, akhirnya Sisil hamil!

Tapi sekali lagi kenyataan pahit harus diterimanya. Memasuki usia kehamilan 33 minggu, janin yang ditunggu-tunggunya meninggal dalam kandungan. Menghadapi situasi ini, Sisil pantang menyerah, ia menjalani proses bayi tabung. Apa yang diharapkannya, tak sesuai dengan kenyataan. Proses bayi tabung pun tak membuahkan hasil. Sedih? Tentu saja Sisil sedih menghadapi semua ini. Kegagalan demi kegagalan harus dihadapinya sebagai sebuah proses panjang yang menyakitkan. Bagi kaum perempuan yang mengalami peristiwa seperti Sisil ini, dukungan suami sangatlah  diperlukan.

Seperti pepatah sudah jatuh tertimpa tangga pula, demikian keadaan Sisil saat itu. Suami yang diharapkannya untuk menenangkan kegelisahannya, menentramkan hatinya dan melindunginya justru mengancam akan menceraikannya. Kekecewaan suami dan keluarga besarnya berujung pada tindakan menyalahkan dan menganggap cerai sebagai jalan keluar bagi rumah tangga mereka.

Dengan jiwa yang hancur Sisil datang ke hadapan Tuhan. Sisil juga menghubungi Konseling Center CBN. Melalui konselor, Sisil mendapatkan motivasi, semangat yang baru. Firman Tuhan yang sering dibagikan kepadanya dijadikan sebagai sebuah nasehat yang menopang kehidupan dan perkawinannya. Sisil pun mengambil keputusan untuk berharap sepenuhnya pada Tuhan. Dia berpikir bahwa selama ini mereka lebih mengandalkan manusia ketimbang Tuhan. Terhadap suaminya, Sisil juga lebih memilih untuk berubah dalam melayani dan berbicara dengan suami. Hal ini dilakukan karena dia ingat akan pesan tim konselor CBN, bahwa jika ingin suami berubah maka dia harus lebih dulu berubah. Puji Tuhan sejak saat itu suaminya secara bertahap mengalami perubahan. Suaminya mulai setia membaca dan merenungkan Firman Tuhan. Tuhan mendengar apa permintaan Sisil. Setahun kemudian dia dinyatakan positif hamil.

Menghadapi berbagai masalah namun Sisil tetap tegar. Kenapa? Karena dia menemukan jalan keluar yang benar didalam Tuhan untuk setiap masalahnya. Dan satu hal lagi, dia dikuatkan melalui Konseling Center CBN. Di luar sana, tidak banyak wanita seperti Sisil. Mereka justru hilang pengharapan dan lebih buruknya lagi, mulai menyalahkan Tuhan. Mari bersama kita bisa membantu mereka. Dukungan Anda akan menuntun mereka menemukan pengharapan dan solusi atas setiap masalah hidup yang mereka alami.

Dukungan Anda dalam bentuk donasi akan digunakan untuk mendanai pelayanan di bidang media dan konseling yang CBN lakukan. Segera daftarkan diri Anda menjadi Mitra CBN dengan  Silakan isi form yang tersedia dibawah artikel ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email. Tunggu apa lagi, bergabunglah menjadi Mitra CBN!

Info lengkap tentang Mitra CBN klik disini
Info lengkap tentang Pelayanan CBN klik disini 

Halaman :
1

Ikuti Kami