5 Nasihat Pacaran yang Alkitabiah
Sumber: Google

Single / 14 August 2015

Kalangan Sendiri

5 Nasihat Pacaran yang Alkitabiah

Lori Official Writer
11681
Seiring perkembangan zaman, gaya hidup telah berubah. Begitu pula dengan gaya berpacaran orang modern saat ini. Banyak yang telah meninggalkan norma-norma baik yang ditetapkan oleh lembaga gereja atau budaya masyarakat yang sudah ada sejak bertahun-tahun lamanya karena dianggap kuno dan tidak kekinian.

Tetapi setiap orang percaya sepatutnya menyadari bahwa Tuhan juga menghendaki hubungan pacaran yang sesuai dengan firman-Nya. Dimana hubungan antara laki-laki dan perempuan   dirancangkan untuk tujuan pernikahan yang suci. Sehingga untuk menuju tahap tersebut, pria/wanita yang tengah berpacaran patut menerapkan pola berpacaran yang sehat berikut:

#1 Saling mengenal secara lebih dekat

Masa pacaran adalah masa dimana pria/wanita saling mengenal satu sama lain lewat jalinan persahabatan. Lalu hubungan itu diketahui oleh masing-masing keluarga atau gereja. Saat keduanya sudah melangkah untuk saling mengenal, maka ada tujuan yang hendak dicapai lewat hubungan tersebut, yaitu pernikahan.

Hal ini berbeda jauh dengan pacaran orang modern saat ini dimana hubungan biasanya diawali dengan saling tertarik, kemudian menjalani masa-masa pacaran tanpa diketahui keluarga atau gereja. Dan hubungan itupun bisa tidak bertujuan untuk menikah.  

 

#2 Terapkan konsep pacaran adalah hubungan persahabatan

Pacaran adalah masa untuk membangun persahabatan yang baik satu sama lain. Persahabatan yang tumbuh secara natural akan menghasilkan waktu bersama yang efektif. Hubungan ini juga bisa menjadi jalan untuk saling mengetahui tentang harapan, keinginan dan karakter satu sama lain. Berbagi tentang berbagai aspek kehidupan yang dijalani sehari-hari.

 

Baca Juga: Ini Batasan-batasan Pacaran yang Dianjurkan Bagi Orang Kristen

 

#3 Sadari peran masing-masing

Seperti peran yang berbeda yang dituliskan dalam Alkitab, pria diciptakan untuk menjalankan perannya sebagai pemimpin. Ini adalah hal yang telah diterapkan dalam gereja dan keluarga. Tuhan telah merancangkan dari awal bahwa laki-laki harus berinisiatif dan perempuan meresponi (Kejadian 2; 1 Korintus 11:7-9; Efesus 5).

 

#4 Bertumbuhlah dalam iman dan menjadi berkat

Sebuah hubungan berpacaran yang sehat adalah ketika hubungan tersebut menjadi berkat bagi banyak orang. Artinya, pasangan sudah saling mengenal potensi satu sama lain, terutama dalam hal spiritual. Seiring menjalani hubungan, keduanya bisa berbagi kesaksian dan berbicara secara mendalam tentang visi dan misi dalam pelayanan. Keintiman dalam waktu doa bersama juga harus tumbuh dengan baik.

 

Baca Juga: Alami Godaan Seksual Saat Pacaran? 3 Cara Berikut Akan Menolongmu Untuk Terhindar

 

#5 Bertunangan bukan berarti bisa melanggar kekudusan

Pertunangan adalah bagian perjalanan hubungan yang penting sebelum menikah. Namun tunangan tidak sama dengan menikah. Selama proses pernikahan belum berlangsung, tunangan belum menjadi pasangan yang sah. Sehingga keduanya harus tetap menjaga kekudusan hingga tiba waktu pernikahan.

Keduanya hanya perlu menunggu satu langkah menuju pernikahan, jadi sangat penting untuk punya komitmen saling menjaga kekudusan. Karena masa yang tepat itu pasti akan datang.

Sumber : Boundless.org/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami