Kunci Pernikahan Harmonis Sesederhana Ini!
Sumber: theworthiest.com

Marriage / 4 August 2015

Kalangan Sendiri

Kunci Pernikahan Harmonis Sesederhana Ini!

Theresia Karo Karo Official Writer
3279

Sejatinya kebahagiaan dalam pernikahan adalah dambaan setiap pasangan. Namun untuk mencapainya, tidak semua orang bersedia menerima bila sebuah hubungan merupakan cerminan kualitas dan keyakinan diri sendiri. 

Bila kita sendiri tidak memiliki harapan untuk bahagia, bagaimana mungkin kita mampu mewujudkan pernikahan harmonis? Penting bagi kita untuk menyadari bahwa perjalanan pernikahan adalah cerminan pribadi diri. Kuncinya adalah fokus pada hubungan hubungan dengan diri sendiri.

Penerimaan diri
Tidak ada manusia yang sempurna, oleh sebab itu setiap orang punya kelebihan dan kekurangan. Setiap kita perlu menerima diri sendiri, tentang siapa ‘saya’. Hal ini bukan berarti egois, namun yakin dengan diri Anda, terlepas dari penampilan fisik, kebiasan buruk, pengalaman masa lalu, dan lainnya.

Bila kita tidak bisa memiliki hubungan yang indah dengan diri sendiri, bagaimana mungkin kita mampu mewujudkan keharmonisan dalam pernikahan? Ketahuilah bahwa setiap kita bertanggung jawab atas kebahagiaan diri sendiri. Berhenti menyalahkan orang lain sebagai penyebab ketidakbahagiaan. Sebaiknya lihat lagi ke dalam diri sendiri. 

Fokus pada perasaan
Perasaan Anda adalah hasil dari bagaimana Anda menentukan pilihan untuk menerima perlakuan dan perkataan orang lain, kebutuhan khusus tertentu, serta harapan. Marshall Rosenberg, pencipta dari 'Nonviolent Communication' mengungkapkan, ‘perkataan orang lain adalah stimulus, bukannya penyebab perasaan Anda.’

Bila kita sedang marah kepada seseorang, sebaiknya fokuskan perhatian pada perasaan diri sendiri dan kebutuhan saat itu juga. Cara lainnya adalah dengan mengenali kemarahan dan kesedihan, penerimaan, atau pemahaman. Sebab saat perasaan dan kebutuhan diakui, maka pemahaman akan mengikuti, bahkan perasaan damai yang melingkupi kita. 

Mungkin kita baru saja mendengar kalimat ini, “Kamu adalah orang yang paling sensitif yang pernah saya temui.” Anda tentu memiliki kebebasan untuk bereaksi, yakni dengan kembali membalasnya, memikirkan perkataannya “Ya, saya agak sensitif’, atau mengabaikan perkataannya dan membiarkan kemarahan meledak dalam diri. Anda pilih yang mana?

Damai
Cara paling baik untuk berdamai adalah dengan melihat kembali dalam diri sendiri. Kesadaran inilah yang mengaktifkan perdamaian dalam diri dan bergerak menuju penguasaan diri. 

Di atas semua itu, libatkan hubungan yang paling indah dengan Tuhan dalam kehidupan pernikahan Anda dan pasangan. Dia akan menunjukan kepada Anda bagaimana meningkatkan hubungan pernikahan. Sebab Tuhan Yesus Kristus merupakan kunci utama menuju pernikahan yang harmonis. 



Sumber : Metrotvnews/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami