Matius 5 : 23-24
Sebab itu jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
Persembahan adalah sesuatu yang kita persembahan kepada siapa yang kita sembah. Dan kita di gereja kalau Minggu pasti ada persembahan yang kita berikan bagi pekerjaan Tuhan. Dan setiap minggu pertama kita juga akan memberikan persembahan perpuluhan di rumah Tuhan. Kadang banyak orang yang berpikir bahkan berhitung sama Tuhan seberapa besar persembahan yang dapat kita berikan kepada Tuhan, dan seberapa banyak yang Tuhan kembalikan kepada kita. Ada suatu gereja yang mengajarkan jika kita memberi banyak, maka kitapun diberikan berkat yang berlimpah dan berlipat – lipat kali ganda. Ini ajaran yang keliru. Jika ada jemaat yang miskin berarti tidak ada berkat untuk orang miskin, dan berkat itu hanya jatuh kepada orang kaya saja. Kasihan dong, untuk jemaat yang miskin. Dan juga jika jemaat yang kaya yang sudah memberi banyak berkat tidak sesuai malah mundur dia, kan repot jadinya.
Ada salah seorang customer dari suamiku di daerah Pekanbaru. Dia ini kita pakai inisial H saja. H ini sangat kaya dan dia bukan dari Kristen tetapi dari agama kepercayaan Khong Hu Cu. Kemudian dia terima Tuhan Yesus, dan melayani juga. Jemaat baru, belum dewasa rohani, masuk di gereja yang saya maksud tadi, akhirnya karena suatu peristiwa dengan gembala sidangnya, akhirnya dia sekarang jadi mundur. Dan ini menyangkut dengan uang. Dia sangat kecewa berat dengan kekristenan
Banyak orang Kristen menyangkut pautkan persembahan itu hanya dengan uang, harta. Padahal kalau kita mau belajar lebih lanjut lagi persembahan itu bukan hanya uang tetapi hati yang terutama.
Di dalam Firman Tuhan di Markus 12 : 41 – 44 di ceritakan seorang janda miskin “hanya” memberikan 1 duit ( Ay. 42 ), sedangkan orang kaya memberi jumlah yang besar ( Ay. 41 ). Kalau disbanding jumlah atau angka yang dipersembahan oleh janda ini tidak ada apa – apanya dengan persembahan orang kaya, tetapi Yesus yang ada di situ berkata : Janda ini memberi dari kekurangannya, tetapi orang kaya memberi dari kelebihannya. Dan janda ini memberi dengan hati yang sungguh – sungguh mengasihi Tuhan. Dia berikan apa yang ada, tanpa memikirkan apa yang akan terjadi jika ia tidak mempunyai uang. Sebab janda ini percaya, bahwa Tuhan mencukupkan segala sesuatu bagi dirinya.
Pelajaran yang kita ambil dari memberi persembahan adalah :
* Berilah persembahan dengan sukacita dan ada kasih Yesus dalam hati kita
Tanpa memikirkan untung rugi memberi bagi pekerjaan Tuhan. Bukankah kita bisa bernafas sampai hari ini, itu semua karena kasih anugrah Tuhan
* Persembahan yang kita berikan untuk Tuhan bukan melulu uang, tetapi waktu juga harus kita persembahkan bagi Tuhan.
Berapa banyak waktu yang kita berikan untuk Tuhan, berapa banyak waktu yang kita berikan untuk bekerja, bermain, belajar bahkan bersenang – senang ? Kalau kita mau jujur, waktu yang kita persembahkan untuk Tuhan adalah waktu yang sisa. Yaitu setelah semuanya beres baru ada waktu untuk Tuhan. Itu kalau tidak capai atau malas.
Ada banyak orang atau mungkin kita sendiri berpikir untuk membuang waktu dengan berjalan – jalan ke Mall ( ini juga saya lakukan … nyesel juga sih, karena bukan waktu aja yang kebuang tetapi juga uang … ) Nonton TV, sinetron ( kalau ini saya jujur, nggak suka nonton sinetron, membosankan … ) Main game online di smartphone atau tablet ( Kalau ini juju aja saya juga melakukan, tetapi sekarang untuk mulai berkurang karena sudah bosan …. ) berselancar di dunia maya / internet ( ini juga saya lakukan he … he … ). Nach waktu untuk Tuhannya mana ? Kan udah capai mending tidur daripada baca alkitab dan berdoa ( hayo ngaku … nggak boleh bohong lho ) Mengapa saya sampai menulis seperti ini ? karena saya sendiri juga melakukan hal yang sama dan Puji Tuhan, Tuhan sungguh luar biasa baik dan terus mengingatkan untuk terus bersekutu dengan Tuhan.
* Persembahan yang terakhir adalah hati dan hidup kita
Percuma jika kita mengatakan saya percaya Tuhan, tetapi kita tidak pernah bahkan meragukan kuasa dan pertolongan Tuhan dalam hidup kita
Percuma jika kita berkata Tuhan adalah penolongku, tetapi ketika masalah / persolan datang kita datang kepada manusia dan memohon belas kasihan
Percuma kita berkata ku mau setia hanya kepada Tuhan Yesus, tetapi ketika kita diperhadapkan dengan jodoh, harta, jabatan, kekayaan, kita malah meninggalkan iman kita kepada Yesus
Percuma kita bersaksi ke sana ke mari, tetapi hidup kita tidak menjadi kesaksian cinta kasih Tuhan dalam hidup kita
Percuma kita berkata kasihilah musuhmu, tetapi kita sendiri membenci orang yang sudah menyakiti kita,
Percuma kita berkata ampunilah orang yang telah menyakitimu, tetapi kita sendiri masih dendam dan sakit kepada orang yang sudah menyakiti kita
Percuma kita berkata hormatilah orang tuamu, tetapi jika kita memperlakukan orang tua kita seperti pembantu
Yang kita persembahkan bukan hanya uang, waktu tetapi hati dan hidup kita. Bukan perkataan yang dapat memenangkan jiwa tetapi yang dapat menjangkau jiwa adalah hati dan hidup kita.
Kesaksian
Kemarin tgl. 25.06.2015 Pk. 13.00 ketika saya ada di dapur saya mendengar suara seperti terompet, pertama samar – samar tetapi lama kelamaan suara itu makin jelas, lalu saya lihat ke kamar anak saya ternyata TV nya mati, dia sedang menggambar lalu saya keluar ke halaman rumah dan saya tengok sana sini, tetapi jalanan sepi idak ada orang sama sekali, saya terus cari asal suara itu, ternyata suara itu ada di langit Dan suaranya makin keras. Kemudian secara pelan tapi pasti suara itu menghilang. Saya tidak tahu apakah itu suara sangkakala atau suara kebetulan, tetapi itu adalah tanda peringatan dari Tuhan, untuk kita hidup lebih dekat dengan Tuhan
Gereja Tuhan, peringatan Tuhan sudah diberikan kepada kita, bahwa hari Tuhan sudah semakin dekat, mari kita semakin hidup dekat Tuhan, persembahkan waktumu untuk lebih lagi bersekutu dengan Tuhan.
Sebab hari Tuhan datang seperti pencuri di malam hari ( I Tesalonika 5 : 2 ), dan itu bagi orang yang tidak siap sedia, tetapi bagi kita orang yang percaya dan hidup melekat kepada Tuhan, hari Tuhan adalah hari yang kita nanti – nantikan. Maranatha. Tuhan Yesus pasti datang kembali
Tuhan Yesus senantiasa memberkati
Chen-Chen
Tulisan ini adalah kontribusi dari visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan mengirimkan kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan mengirimkannya ke alamat email : [email protected].