Yesaya 17:6
Dari padanya akan tertinggal sisa untuk pemetikan susulan seperti pada waktu orang menjolok buah zaitun, tertinggal satu dua di sebelah pucuknya dan beberapa di dahan-dahannya, demikianlah firman Tuhan, Allah Israel.
Banyak gereja-gereja yang belakangan ini menyinggung soal masa akhir zaman atau dalam kata lain masa penuaian. Secara sadar, hari-hari ini memang sudah menunjukkan kondisi dunia yang tengah berada di masa itu, dimana hasil benih yang telah ditabur oleh Roh Kudus dalam gereja-Nya akan segera dituai.
Ada dua hal yang akan terjadi pada masa penuaian, yaitu:
Pertama adalah masa yang terambil
Ibarat seperti buah zaitun, dalam Yesaya 17 ayat 6, pada masa penuaian pertama tidak semua buah yang dapat terambil. Akan ada yang tertinggal karena alasan tersembunyi sehingga tidak terlihat oleh pemetiknya. Atau bisa juga karena alasan belum matang sehingga memerlukan waktu untuk menunggu hingga siap dituai.
“Seperti waktu orang menjolok buah zaitun tertinggal satu dua disebelah pucuknya dan beberapa didahan-dahannya”.
Demikianlah hal serupa akan terjadi pada masa penuaian ini. Yesus berkata, “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku didalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa”.
Kedua adalah masa tertinggal
Dalam Yohanes 15 ayat 5 juga dijelaskan tentang apa yang dimaksudkan Tuhan tentang bagian yang tertinggal, yaitu:
- Tertinggal karena berada dipucuk
Artinya, buah yang berada dipucuk sulit diambil karena tinggi dan tidak terlihat. Tuhan mengingatkan agar kita tidak tinggi hati atau sombong karena kerohanian kita. Sebab Allah tidak berkenan kepada orang-orang yang congkak dan sombong sama seperti orang-orang Farisi atau bekas malaikat yang dijatuhkan dari surga, Lucifer.
- Tertinggal didahan-dahannya
Yesus sendiri berkata bahwa dahan yang tidak berbuah akan dipotong dan dahan yang menghasilkan satu dua buah saja sama nasibnya dengan dahan yang tidak berbuah. Ini menggambarkan orang-orang yang tidak bersedia dibersihkan oleh Tuhan atau tidak bersedia dipakai Tuhan untuk menjadi alatnya memenangkan jiwa-jiwa (buah) untuk kerajaan-Nya.
Dari dua ayat ini, Tuhan sesungguhnya telah berpesan kepada umat-Nya untuk hidup dalam Tuhan dan menjadi murid yang menghasilkan buah selama masih diberi kesempatan. Sebab sama seperti mempelai wanita yang telah siap sedia menanti mempelai laki-lakinya, demikian setiap kita diminta untuk siap sedia dengan pertumbuhan yang baik dalam Tuhan dan menghasilkan buah yang lebat, seperti buah anggur yang lebat dalam satu pokok anggur.
Hari ini, mari sejenak
merenung tentang apa yang sedang Tuhan ingin kita persiapkan atau bereskan sehingga
saat kedatangan-Nya yang kedua kali, kita akan terambil dan siap menyongsong kehidupan kekal dalam Kristus.
Anda diberkati dengan artikel ini, yuk share artikel ini di Facebook-mu dan ajak teman-temanmu untuk re-share link artikelnya. Semakin banyak yang re-share, semakin keren hadiahnya. Keterangan lebih lanjut, KLIK DI SINI
Sumber : Rotihidup.com/jawaban.com/ls