Waspadai Bahaya Lemak Trans Bagi Otak!
Sumber: Google

Health / 19 June 2015

Kalangan Sendiri

Waspadai Bahaya Lemak Trans Bagi Otak!

Theresia Karo Karo Official Writer
4709
Lemak memang bisa memperkaya rasa dan tekstur makanan, sehingga terasa lebih enak di lidah. Lemak juga disebut berperan penting dalam pembuatan hormon testosteron pada pria. Meskipun begitu, tidak semua jenis lemak baik untuk dikonsumsi.

Salah satu contohnya adalah lemak trans. Menurut salah satu ensklopedia bebas, lemak trans didefenisikan sebagai salah satu jenis lemak tak jenuh yang umum di temukan di alam atau bisa juga disintesis secara buatan.

Bahaya
lemak trans diungkapkan lewat penelitian terbaru. Lemak ini sering dijumpai dalam makanan olahan, seperti pizza beku, microwave pop corn, krimer kopi, margarin, dan lainnya. Profesor kedokteran University of California San Diego, Dr. Beatrice Golomb mengungkapkan, bahwa dampaknya tidak hanya menyebabkan penyakit jantung, namun juga turut membahayakan otak.

Para ahli melakukan analisa pola makan terhadap 1.018 pria dan wanita sehat. Hal ini dilakukan dengan menjelaskan secara detil, apa saja yang di makan, bagaimana pengolahannya. Dan berdasarkan jawaban tersebut, para peneliti kemudian menghitung asupan lemak trans yang dimakan.

Tahap selanjutnya adalah mengukur memori responden. Untuk ini, partisipan diminta mengikuti test mengingat kata-kata dengan memberikan satu set 104 kartu. Selanjutnya, mereka diberikan set lainnya yang memiliki 22 kata sama dan ditanyakan tentang kata baru dan kata pengulangan.

Dari analisa keduanya ditemukan bahwa konsumsi lemak trans berpengaruh pada kinerja memori otak. Responden yang paling banyak makan lemak trans, ternyata lebih banyak melakukan kesalahan saat test mengingat kata.

Selain itu, dibandingkan dengan orang tua, dampaknya ternyata lebih buruk dirasakan oleh responden yang tergolong muda. Hal ini dikarenakan, partisipan berumur sudah mengalami penurunan memori, sedangkan memori partisipan yang muda masih tergolong kuat.

Menurut Golomb, hasil penelitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya yang telah membuktikan pengaruh lemak trans pada fungsi otak. “Kita sekarang punya hasil penelitan yang membuktikan lemak itu berdampak merusak energi sel dan menimbulkan stres oksidatif,” tuturnya.

Meskipun penelitian tidak menggali proses lemak trans yang merusak memori, namun banyak bukti yang menyatakan bahwa lemak trans menyebabkan kerusakan oksidatif pada sel-sel. Inilah yang menyebabkan peningkatan molekul oksigen yang tidak stabil dan berpengaruh pada ketidakstabilan DNA, protein, dan lemak lain. “Jadi tidak ada yang baik dari paparan dan konsumsi lemak ini. Tidak ada manfaat positif konsumsi lemak trans,” tegas Golomb.

Saat ini, bahaya lemak trans sudah ditangani oleh Pemerintah Amerika Serikat melalui Food and Drug Administration (FDA). Dengan membuat aturan yang menghilangkan lemak trans dalam setiap produk
industri makanan. Pelarangan ini bukan hal baru di AS. Penghilangan unsur lemak trans dalam makanan dilakukan secara bertahap.

Sebelumnya pada tahun 2006, FDA juga mewajibkan pencantuman lemak trans dalam setiap kemasan makanan. Kemudian di tahun 2013, lembaga ini mencabut kategori lemak trans sebagai bahan pangan yang berstatus “generally recognized as safe”.

Terakhir, pada tahun 2015, FDA kembali mengeluarkan peringatan dengan memberikan waktu tiga tahun bagi industri makanan untuk mencari pengganti lemak trans. Baru setelah itu penggunaan lemak trans akan dilarang sama sekali dalam bahan pangan.

Sumber : Kompas/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami