Artikel Pembaca: Kerendahan Hati

Kata Alkitab / 5 June 2015

Kalangan Sendiri

Artikel Pembaca: Kerendahan Hati

Puji Astuti Official Writer
7330

Yohanes pembaptis mengatakan, “Aku membaptis dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api” ( Mat. 3 : 11b ). Dan ketika Yohanes pembaptis bertemu dengan Yesus dia berkata, “Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku“ ( Mat. 3 : 14 ) tetapi jawab Yesus “Biarlah hal itu terjadi, sebagai penggenapan seluruh kehendak Allah" ( Mat. 3 : 15 ).

Dari pernyataan di atas kita diajarkan tentang kerendahan hati. Yohanes Pembaptis membaptis banyak orang, tetapi dengan kerendahan hati dia mengatakan, bahwa dia membaptis dengan air, tetapi Yesus membaptis dengan Roh Kudus dan api. Dan Yesus pun dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Penggenapan Firman Tuhan

Untuk belajar rendah hati itu bukan hal yang mudah bagi kita, tetapi mudah bagi kita untuk tinggi hati. Tidak perlu proses yang lama untuk kita menjadi tinggi hati, punya sepeda motor 1 sudah memandang rendah orang yang jalan kaki, apalagi punya mobil mewah dipamerkan di sana sini. Dan kecenderungan tinggi hati sekarang makin meningkat karena tidak mau diremehkan orang lain. Dan tinggi hati banyak membuat orang jatuh dalam dosa. Karena dihargai dan dikenal orang akhirnya dengan jalan pintas jual diri, korupsi, jadi simpanan orang dan masih banyak lagi lainnya. Karena tinggi hati itu tidak beda dengan gengsi karena ada harga yang harus dibayar dan harga itu tidak murah.

Tetapi saat ini Firman Tuhan mengajarkan kepada kita tentang kerendahan hati. Yesus, Anak Allah datang ke dalam dunia ini bukan ditempat yang mewah tetapi disebuah kandang hewan. Setelah besar pelayanan ke sana ke mari untuk meletakkan kepala saja tidak mempunyai tempat ( Mat. 8 : 20 ), bahkan ketika Yesus harus mati karena dosa – dosa kita, cara matinya pun direndahkan. Ketika ada pemilihan siapa yang harus dibebaskan Yesus di hadapkan dengan Barnabas seorang penjahat, tubuh dicambuk, mahkota duri ditancapkan di kepalanya, pikul salib dalam keadaan tubuh yang sudah di cambuk dan disalibkan diantara 2 penjahat, bahkan diludahi dan ketika mati lambung ditusuk tombak. Itu semua Tuhan ajarkan kepada kita tentang sebuah kerendahan hati untuk mencapai kemuliaan yang bukan dari manusia tetapi dari Bapa di sorga.

Jangan pernah berpikir harta, kekayaan, kepintaran dapat mengangkat engkau di hadapan Tuhan, jangan berpikir dengan memberikan perpuluhan dalam jumlah yang besar dapat membuat Tuhan bangga kepadamu, jangan berpikir karena kamu cantik atau tampan Tuhan makin sayang kepadamu, jangan pernah berpikir dengan harta yang engkau miliki sekarang engkau dapat membeli keselamatan jiwamu. Semua yang lahiriah itu bisa  membuat engkau menjadi sombong, tinggi hati, meremehkan orang bahkan tidak perlu Tuhan. Semua itu fana. Apa yang Kita miliki sekarang ini, itu semua milik Tuhan bukan milik kita. Jika semua itu diambil dari kita, kita tidak bisa apa – apa.

Tetapi oleh karena kerendahan hati Tuhan akan memberikan kita hal – hal yang kekal. Dan hal – hal yang lahiriah itu sebagai bonus buat kerendahan hati kita. Mari kita periksa diri kita masing – masing saat ini apakah ada kesombongan dalam hati kita. Jika itu ada dalam hati kita mari kita minta ampun kepada Tuhan.

Dosa terbesar adalah kesombongan. Lucifer adalah malaikat Tuhan, dia dibuang ke bumi karena kesombongannya ingin menyamai Tuhan. Dan kesombongan itu dari iblis, akhir dari kesombongan adalah maut,  Tetapi Yesus lahir di dunia ini mengajarkan tetapi kerendahan hati dan taat akan perintah Bapa di sorga, kerendahan hati Yesus ajarkan kepada kita, dan buah dari kerendahan hati adalah kemuliaan dari Bapa di sorga. Hidup kekal bersama Yesus Tuhan. Halleluya

Tuhan Yesus senantiasa memberkati

Penulis : Chen Chen

Tulisan ini adalah kontribusi dari visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan mengirimkan kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan mengirimkannya ke alamat email : [email protected].

Sumber : Chen Chen
Halaman :
1

Ikuti Kami