Pendeta Ini Berkhotbah Sambil Naiki Banteng

Internasional / 21 May 2015

Kalangan Sendiri

Pendeta Ini Berkhotbah Sambil Naiki Banteng

daniel.tanamal Official Writer
4410
<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-fareast-language:EN-US;} </style>

Seorang gembala sebuah gereja di Ohio Amerika Serikat diberi julukan “Pendeta Cowboy” karena dirinya melakukan khotbah dengan cara yang tidak biasa. Pendeta ini berkhotbah sambil menaiki seekor banteng didalam sebuah ring arena yang ditempatkan di tengah gereja sebagai mimbar.

Pendeta itu adalah Pastor Lawrence Bishop II yang merupakan mantan bull-rider profesional. Dirinya membangun sebuah ring arena didalam Gereja Solid Rock di Monroe Ohio. “Tahukah anda bahwa Alkitab mengatakan agar kita menarik mereka (umat) untuk datang (beribadah), nah itulah yang kami lakukan. Alkitab tidak mengatakan bagaimana caranya menarik mereka datang, namun hanya mengatakan menarik mereka untuk datang. Dan ini (berkhotbah sambil menaiki banteng) adalah salah satu alatNya,” kata Lawrence.

Dalam sebuah ibadah yang diliput langsung oleh media ABC, pendeta itu berada tiga detik diatas banteng itu sebelum, hewan itu menghempasknnya. Lawrence berhasil keluar dari arena itu dan menyampaikan khotbahnya yang berapi-api kepada jemaat yang berjumlah sekira 300 orang tersebut. “Saya tidak memiliki bakat lain selain melakukan ini (naik ke atas banteng) dan bermain musik. Saya menggunakannya untuk memberitakan Firman Tuhan dan mencoba untuk membawa orang pada Yesus,” tambahnya.

Sang ibu bernama Darlene, yang mendirikan gereja Solid Rock bersama mendiang suaminya mengatakan bahwa dirinya berpikir bahwa abaknya ini sudah gila ketika menyarankan untuk membuat sebuah ring arena untuk bull-riding. Namun dirinya melihat bahwa segala sesuatunya bekera dengan luar biasa. “orang yang menyukainya datang ke gereja ini. Gereja ini menjadi menarik. Saya tidak tahu apakah di tempat lain ada juga gereja yang memiliki pendeta cowboy. Nmamun yang jelas idenya ini membuat suasana menjadi tidak membosankan dan sangat menarik,” tandasnya.

 

Sumber : Daniel Tanamal | Christian Today
Halaman :
1

Ikuti Kami