Insecure, Bukannya Happy Ending Justru Sad Ending
Sumber: FOTOSEARCH

Single / 20 May 2015

Kalangan Sendiri

Insecure, Bukannya Happy Ending Justru Sad Ending

Theresia Karo Karo Official Writer
6187
Cinta merupakan emosi dari kasih sayang yang cukup kuat dan turut membawa semua kebaikan. Namun bila ditanggapi dengan perasaan yang salah, hal ini justru menimbulkan perasaan insecure atau tidak aman.

Inilah yang kemudian memicu ketakutan berlebihan, gampang cemburu, dan berusaha untuk selalu mengontrol pasangan. Merasa cemas, kalau-kalau kekasih akan meninggalkannya dan lain sebagainya. Padahal kenyataannya, tidak terjadi apapun yang terbukti mengancam hubungan. Bila tidak segera di atasi, pasangan justru merasa semakin terkekang dan membuatnya benar-benar pergi.

Saat kita melibatkan perasaan insecure dalam hubungan, jangan heran bila hubungan tidak sehat yang tercipta. Untuk mengatasi perasaan insecure, berikut beberapa tips yang mungkin bisa membantu:

Temukan penyebabnya

Bila perasaaan ini berasal dari diri sendiri, tanyakan langsung, “mengapa saya begitu insecure?” Atau kembali melihat pengalaman dalam berhubungan, mungkin dulu pernah diselingkuhi oleh kekasih atau mengalami pengalaman menyakitkan lainnya dalam berhubungan. Sebaliknya, bila pasangan yang menunjukkan sikap insecure, coba bicarakan hal ini. Sampaikan secara terbuka dan bantu dia menemukan penyebab dan solusinya bersama.

Percaya diri
Perasaan insecure juga bisa timbul karena kepercayaan diri yang menurun. Mungkin anda merasa pasangan lebih pintar, lebih kaya, dan lain sebagainya. Inilah yang lantas ‘meruntuhkan’ rasa percaya diri anda untuk menjadi kekasihnya.

Bangun kepercayaan diri dan hargai diri sendiri. Setiap orang unik, pasangan mungkin menganggap kita istimewa bukan karena ‘embel-embel’ apapun yang melekat pada kita. Dia melihat hal spesial yang tidak dimiliki banyak orang.

Negatif thinking

Tidak bisa dipungkiri bahwa akan ada saatnya kita merasa insecure terhadap pasangan, namun bukan berarti hal ini kita teruskan sehingga berkembang semakin buruk dalam hubungan. Jangan biarkan pikiran negatif menggerogoti kepercayaan kita terhadap pasangan dan memicu perilaku posesif. Ambil waktu sejenak untuk menenangkan diri dan cobalah berpikir rasional.

Bukan ketergantungan
Mereka yang posesif biasanya selalu merasa tergantung pada pasangan dan ingin selalu bersama. Tebak apa yang terjadi selanjutnya. Bukannya happy ending, justru sad ending. Si dia justru merasa tidak nyaman, terkekang, dan ingin segera ‘bebas’.

Berikan waktu pribadi bagi masing-masing. Jangan egois dan memaksakan kepentingan pribadi. Banyak hal lain di luar sana yang menunggu untuk di eksplor. Cinta yang tulus tidak mencari keuntungan sendiri dan mengekang kebebasan orang lain.

Sumber : Wolipop/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami