Pelajaran Sederhana dari Sebuah Pensil
Sumber: Google

Kata Alkitab / 11 May 2015

Kalangan Sendiri

Pelajaran Sederhana dari Sebuah Pensil

Theresia Karo Karo Official Writer
9716
Pensil merupakan alat tulis sederhana. Banyak anak-anak yang mulai belajar menulis atau menggambar menggunakan alat tulis yang satu ini. Akan tetapi tahukah anda bahwa melalui pensil, kita juga bisa belajar tentang kehidupan?

Semua dari kita tahu bahwa pensil akan berguna bila ada tangan yang menggerakkannya. Sama halnya seperti hidup manusia. Kita juga akan berguna saat ada ‘tangan Tuhan’ yang membimbing kita dan dengan setia menyertai kehidupan setiap kita. Oleh sebab itu, Dia tidak sekalipun meninggalkan dan membiarkan kita melangkah sendiri.

Sebagai alat tulis, pensil akan berfungsi dengan baik bila terlebih dahulu di raut dan ditajamkan ujungnya. Hal yang sama juga berlaku pada manusia. Tuhan mengizinkan masalah datang dalam hidup kita untuk ‘menajamkan’ dan menguji manusia. Sebab rancangan-Nya membuat kita menjadi berarti dan semakin dekat dengan-Nya.

Selain itu, pensil juga selalu memberikan kesempatan pada penghapus untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Layaknya manusia yang sering melakukan kesalahan dan melukai perasaan sesama atau bahkan mengecewakan Tuhan. Meskipun begitu, orang-orang di sekitar dan mereka yang menyayangi kita tidak lantas meninggalkan kita. Nasihat yang datang dari mereka mengingatkan kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dan anggaplah mereka sebagai cara Tuhan untuk membuat kita menjadi pribadi yang berkenan bagi-Nya, sehingga kita bisa menjadi berkat bagi orang lain.

Pembelajaran selanjutnya adalah tentang bagian terpenting pensil, yang terletak pada bagian dalamnya, yakni batang arang. Sebesar apapun batang kayu yang melapisi pensil, hal itu akan sia-sia bila tidak ada batang arang di tengahnya. Bila kita ingin berbuat baik bagi orang lain, bukan masalah besar atau kecilnya pemberian atau apa yang tampak di luar, namun lebih pada ketulusan yang terpancar dari dalam diri kita.

Terakhir, saat kita menulis, pensil akan selalu meninggalkan goresan. Kita pun tentunya tidak ingin bila hidup hanya berlalu begitu saja. Bila pensil saja meninggalkan bekas, hidup manusia tentu bisa lebih berarti dengan berbuat baik, berdampak, dan tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain.

Sumber : Intisari/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami