Prinsip Tuhan dalam Pernikahan (P2)
Sumber: Womansday.com

Marriage / 3 May 2015

Kalangan Sendiri

Prinsip Tuhan dalam Pernikahan (P2)

Theresia Karo Karo Official Writer
4314
Melanjutkan artikel sebelumnya, “Prinsip Tuhan dalam Pernikahan (P1)”, berikut lima prinsip yang penting untuk diterapkan setiap pasangan:

6. Bersukacita dalam kaya atau miskin karena Tuhan menyatukan anda

Lebih baik sepiring sayur dengan kasih dari pada lembu tambun dengan kebencian (Amsal 15:7). Tuhan tidak pernah berkehendak anda hidup dalam penderitaan ketika Dia mengijinkan anda dan pasangan anda disatukan dalam pernikahan. Namun jika keadaan buruk menimpa, bertahanlah, karena masalah apapun akan selalu berakhir dan diselesaikan.

7. Jika harus memilih antara keinginan anda atau pilihan yang baik dari pasangan anda, pilihlah pendapat pasangan anda.
Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya (Amsal 3:27). Ada kemenangan dari suatu tindakan mengalah. Ada tuaian setelah anda selesai menabur, tunggulah waktunya dan selalulah menabur hal baik.

8. Selama masih bernafas, pasangan anda mungkin akan menyakiti anda, belajarlah untuk mengampuni.
Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia (Lukas 17:3-4). Anda kenal betul jika Tuhan adalah pengampun, maka pilihlah sikap untuk mampu mengampuni sesama jika terjadi kesalahan.

9. Jangan gunakan Firman Tuhan, Iman bahkan nama Tuhan sebagai palu penghancur.
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia (Yohanes 3:17). Jangan pernah mengatas-namakan Tuhan untuk menghancurkan hidup pasangan dan sesama anda. Jika Tuhan saja mengasihi orang berdosa, siapakah anda jika anda menghakimi pasangan dan sesama anda.

10. Jadikan kasih sebagai panduan.
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain (1 Korintus 13:4-5). Dalam kasih tersimpan segala yang disebut kebaikan.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami