Bersembunyi Dari Kasih

Marriage / 23 April 2015

Kalangan Sendiri

Bersembunyi Dari Kasih

Puji Astuti Official Writer
3425
Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" (Kejadian 3:9 TB)

Mungkin diantara pembaca ada yang bertanya, apakah makna dari judul artikel kali ini? Kenapa penulis memilih judul ini? Saat kita menyimak Firman Tuhan yang tertera diatas, kita sekalian tahu secara persis, bahwa pertanyaan itu ditujukan kepada Adam, manusia pertama yang diciptakan Tuhan dan pertanyaan itu bukan untuk Tuhan karena Tuhan Maha Tahu! Karena Tuhan memang Maha Tahu, maka Ia melemparkan pertanyaan itu dengan maksud memanggil Adam keluar dari tempat persembunyiaannya, mengakui kesalahannya, dan nyatakan melalui penyesalan dan mintakan pengampunan dari Tuhan agar hubungan antara Adam dan Tuhan dapat kembali diperbaiki.

Kedua manusia pertama tersebut memilih untuk menyembunyikan diri mereka pada saat mereka mendengar langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk (Kejadian 3:8); jadi Adam dan isterinya telah menyembunyikan diri mereka sebelum Tuhan mengajukan pertanyaan kepada Adam selaku kepala rumah tangga "Di manakah engkau?" dalam ayat berikutnya. Pada saat Tuhan mengajukan pertanyaan tersebut, apakah Adam sempat berpikir dan menyesal bahwa Ia selama ini berjalan bersama Tuhan secara akrab dalam taman tersebut dan sekarang semuanya itu tinggal kenangan? Mereka berdua kehilangan kehidupan kekal, kehilangan tempat kediaman mereka di taman Eden, kehilangan intimasi dengan Tuhan dan kini mereka hidup terpisah dari Tuhan. Saat pertanyaan diajukan "Di manakah engkau?", mereka telah menyia-nyiakan sebuah kesempatan emas untuk memperbaiki hubungan mereka dengan Sang Pencipta dengan berdalih melalui alasan-alasan yang mereka berikan. Mereka menyembunyikan diri dari Sang Khalik yang adalah Kasih!

Pada saat Anda mulai berpacaran, Anda mulai memadu kasih satu dengan yang lainnya dan begitu mudahnya Anda berdua saling memaafkan dan mata Anda tidak pernah tertuju pada kesalahan karena kasih sanggup menutup banyak kesalahan yang ada. Kasih memerintah dihati Anda berdua. Namun selang beberapa waktu, sekalipun status Anda berdua masih dalam tahap berpacaran, Anda mulai melarikan diri dan bahkan menyembunyikan diri Anda masing-masing agar tidak terjangkau oleh kasih yang ada karena kesalahan yang Anda lakukan baik dengan sengaja karena memang dirancang ataupun tidak dengan sengaja. Anda berdua merasa takut bahwa kesalahan yang Anda lakukan mampu mengalahkan kasih yang ada. Kebohongan demi kebohongan mulai Anda lontarkan dan alasan demi alasan mulai Anda cari. Anda mulai menyalahkan pihak lain atau apa dan siapa saja yang dapat Anda jadikan sasaran untuk melegakan perasaan bersalah Anda untuk sementara waktu. Jika hal ini berulang kali Anda lakukan, maka perasaan Anda menjadi baal dan Anda menjadi terbiasa dengan sikap yang baru yaitu berbohong.

Namun perubahan karakter Anda tidak selamanya dapat Anda sembunyikan, suatu saat karakter yang tidak terpuji ini akan bocor keluar. Katakanlah Anda lebih cepat marah untuk menutupi kesalahan Anda dengan harapan pihak lain akan berdiam diri untuk menghindari pertengkaran; namun demikian berapa lama pihak lain akan dapat berdiam diri melihat perilaku Anda yang berubah? Hubungan suami dan isteri yang saling terbuka akan memudahkan komunikasi dan karena dua orang yang menikah adalah dua orang yang tidak sempurna maka sudah selayaknya suami dan isteri saling memaafkan. Baik suami maupun isteri harus mampu mengadakan pendekatan terhadap pasangan hidupnya pada saat pasangan hidupnya sedang mengalami masalah untuk berterus terang - kasih akan memampukan Anda berdua untuk saling memaafkan dan pihak yang bersalah harus mempunyai kemauan untuk memperbaiki sikap, perilaku dan pemikiran yang salah.

Saling menyerang, saling menuduh, saling mengancam untuk mengakhiri pernikahan tidak pernah akan membuahkan sebuah solusi yang dapat mengembalikan keharmonisan keluarga yang ada, sebaliknya akan menghancurkan pernikahan dan masing-masing pihak akan hidup dalam kepahitan. Bahasa kasih akan sangat membantu untuk menyelesaikan masalah yang ada, menaikkan nada suara tidak menyebabkan pihak yang bersalah lebih cepat mengerti akan kesalahannya, sebaliknya ia akan merasa lebih frustrasi dan akhirnya mengambil sikap untuk tidak berterus terang. Dapatkah Anda membayangkan, jika Anda sedang berhadapan dengan seorang turis dari Amerika dan Anda menggunakan bahasa Indonesia, sekalipun Anda menaikkan nada suara Anda, menjerit, memukul meja, memukul orang asing tersebut, menggertak dan sebagainya, tidak akan menyebabkan turis tersebut mendadak mengerti bahasa Indonesia. Untuk saling dapat mengerti dengan baik, kedua belah pihak harus menggunakan bahasa yang sama dengan nada yang dapat diterima oleh masing-masing pihak. Semoga bermanfaat dan boleh menjadi berkat.

Penulis

Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD

Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California

www.rccla.org

Sumber : Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD
Halaman :
1

Ikuti Kami