5 Daya Tarik Alam Kawah Ijen yang Nggak Bisa Didustai
Sumber: Indonesia.travel

Travel / 23 April 2015

Kalangan Sendiri

5 Daya Tarik Alam Kawah Ijen yang Nggak Bisa Didustai

Lori Official Writer
7650
Kawah Ijen adalah salah satu pesona keindahan alam Indonesia yang telah memukau banyak wisatawan dari berbagai negara. Kawah Ijen adalah tempat penambangan belerang tradisional terbesar di Jawa Timur. Ijen memiliki sumber sublimate belerang yang seakan tidak pernah habis dimanfaatkan untuk berbagai keperluan insutri kimia dan penjernih gula.

Kawah Ijen merupakan salah satu kawah paling asam terbesar di dunia dengan dinding kaldera setinggi 300-500 meter dan luas kawahnya mencapai 5.466 hektar. Kawah di tengah kaldera tersebut merupakan yang terluas di Pulau Jawa dengan ukuran 20 km. Sedang kawahnya berukuran 960 meter x 600 meter dan kedalaman lebih dari 300 meter di bawah dinding kaldera.

Bagi Anda yang hendak menikmati keindahan Kawah Ijen, tak akan mendustai pesona yang ditawarkannya.

1. Pancaran mentari pagi dan birunya Kawah Ijen

Pemandangan Kawah Ijen akan terlihat menakjubkan ketika disinari Matahari pagi dengan memancarkan kemilau hijau toska. Sinar mentari yang menerpa dari balik Gunung Merapi, disekitaran Gunung Ijen akan menjadi pemandangan yang sayang untuk dilewatkan.

Selain itu air kawahnya yang tenang berwarna hijau kebiruan menarik Anda untuk menyentuh. Sayangnya, hal itu tidak diperkenankan untuk dilakukan oleh wisatawan lantaran air kawah bervolume sekitar 200 juta meter kubik itu bersuhu mencapai 200 derajat celcius.

2. Pijar Api Biru yang mempesona

Untuk menyaksikan pesona Kawah Ijen yang lebih spektakuler, cobalah mendaki pada dini hari. Anda akan melihat kawah ijen dengan blue fire atau api biru yang menjadi salah satu keunikan dari wisata ini. Api biru berasal dari cairan belerang yang nantinya akan mongering dan menjadi bahan tambang warga setempat. Api biru hanya bisa dilihat saat suasana sekitar masih gelap.

3. Dam dan Solfatara Kawah yang menarik

Yang tak kalah menarik untuk dinikmati di Kawah Ijen adalah solfatara atau dinding danau Kawah disebelah Tenggara. Sedang di sebelah Barat terdapat Dam Kawah yang merupakan hulu dari Kali Banyupait. Lapangan solfatara Gunung Ijen akan selalu melepaskan gas vulkanik dengan konsentrasi sulfur yang tinggi dan bau gas yang sangat menyengat. Dam ini menjadi bagian yang cukup menarik namun jarang dikunjungi lantaran track nya yang sulit serta jalanan yang sering longsor.

4. Belajar penambangan dari pekerja tambang

Salah satu yang bisa Anda lakukan di Kawah Ijen adalah belajar tentang penambangan belerang secara tradisional. Atau Anda bisa mengamati beragam aktivitas penambangan yang mereka lakukan. Mulai dari keberanian mendekati danau untuk menggali belerang dengan peralatan sederhana, lalu dipikul dengan keranjang.

Di pos pengumpulan belerang, Anda bisa melihat dan merasakan ritual harian penambang belerang. Beberapa dari mereka akan beristiharahat sejenak degan meregangkan otot sedang yang lainnya mengemas bongkahan hasil tambang.

Jangan sungkan untuk menyapa dan menanyakan berbagai hal terkait tambang belerang. Meski hidup terasa begitu berat, namun mereka masih akan tetap ramah sekali-kali bercanda bersama dengan Anda.

5. Suvenir dan kuliner Kawah Ijen

Apabila Anda mengunjungi Kawah Ijen dari Banyuwangi, maka di sana Anda bisa mencicipi nikmatnya Rujak Soto. Kebanyakan dijual di warung-warung. Atau singgah sejenak waung-warung dekat pos Paltuding yang menjual makanan bagi para penambang. Anda pun bisa ikut mampir dan menikmati makanan dan minuman hangat di sana.

Sementara untuk souvenir yang bisa Anda bawa pulang dari sana adalah beragam souvenir yang terbuat dari bamboo dan berbentuk menyerupai keranjang kecil semacam miniatur keranjang para penambang belerang. Keranjang kecil ini kemudian diisi dengan serpihan kecil belerang berwarna kuning.

Untuk menuju ke Kawah Ijen, Anda bisa menempuh dua rute saja, yaitu rute Banyuwangi menuju Licin yang berjarak sekitar 15 km dengan jarak tempuh sekitar 30 menit menggunakan kendaraan roda dua atau empat. Sedang rute kedua yaitu melalui Situbondo yang melewati Wonosari dan Paltuding yang dapat dicapai dengan kendaraan roda dua dan empat. Paltuding adalah kaki gunung dengan ketinggian 1800 mdpl, sehingga suhu udara pastinya sangat dingin. Jadi pastikan untuk mengenakan pakaian hangat secukupnya.

Sumber : Wonderful Indonesia / jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami