Ternyata adanya ikatan emosional orangtua ke anak bisa mencegah hal-hal tidak baik hingga prostitusi. Di Indonesia, istilah merantau telah menjadi fenomena. Selain didukung oleh kondisi geografis negara kepulauan, biasanya merantau dilakukan saat seorang anak masuk perguruan tinggi atau mencari pekerjaan di kota besar.
Berada di tempat perantauan dan jauh dari pengawasan membuat banyak orangtua khawatir anaknya terjerat dalam pergaulan bebas bahkan prostitusi. “Banyak orangtua yang merasa anaknya lah yang harus menghubungi. Jika anak tidak juga menelefon atau memberi kabar, orangtualah yang harus berinisiatif. Orangtua harus menurunkan egonya untuk mendekati anak,” terang psikolog Melly Puspita Sari, Psi, M,NLPm, dilansir Okezone.
Selain masalah komunikasi, Melly juga menekankan pada aspek pembangunan ikatan emosional di antara anak dengan orangtua. “Kalau ikatan emosional kuat, anak pasti takut untuk melakukan hal-hal negatif karena ingat dengan orangtua. Apa yang dilakukannya akan mencoreng nama keluarga,” tambahnya.
Berkaca dari kasus Deudeuh Alfi, keluarga Deudeuh mulai tak nyaman dan malu dengan pemberitaan media massa yang mengekspos profesi salah satu anggota keluarga mereka sebagai pekerja seks komersial (PSK) online. Deudeuh menjadi korban pembunuhan oleh pelanggannya sendiri pada Sabtu, 12 April 2015.