Sebuah tragedi terjadi di Tiongkok ketika puluhan sopir taksi yang sedang berdemonstrasi menentang undang-undang mengenai pembaruan perusahaan penyewaan taksi, melakukan aksi bunuh diri massal dengan meminum cairan kimia di depan sebuah pusat perbelanjaan di Beijing.
Para sopir yang berasal dari Kota Heilongjiang di timur laut China itu adalah pengemudi taksi yang tidak bekerja pada perusahaan taksi tertentu. Menurut undang-undang mereka diharuskan mendapatkan kontrak dari badan pemerintah untuk dapat mengemudikan taksinya.
“Kami tiba dengan kereta, namun protes kami tidak mendapatkan respons dari badan pemerintah dan Kementrian Transportasi,” kata salah seorang supir taksi yang ikut dalam protes tersebut seperti diberitakan Telegraph, Senin (6/4/2015).
Lebih dari 30 orang supir taksi ikut melakukan protes dengan meminum cairan kimia tersebut, namun 10 orang benar-benar terkena akibatnya. Mereka terkapar di trotoar dan mulut mereka terlihat mengeluarkan busa.
Protes terhadap pemerintah mengenai peraturan ketenagakerjaan dan lingkungan merupakan hal yang biasa terjadi di China. Kadang protes ini dilakukan dengan cara yang ekstrim seperti bunuh diri massal ini.