Nama Pulau Paskah sesungguhnya tak berkaitan sama sekali dengan hari Paskah umat Kristiani. Namun tetap saja pulau yang terletak di Chili, bagian selatan Samudera Pasifik menjadi salah satu tujuan wisata yang populer. Pasalnya, tempat ini menyimpan banyak misterinya sendiri yang mencoba dikuak oleh sebagian besar pengunjung.
Sejarah dibalik nama Pulau Paskah
Adapun nama Pulau Paskah atau Easter Island berasal dari sejarah penemuannya yang pertama kali oleh penjelajah Belanda Jakob Roggeveen tepat pada hari Minggu Paskah tahun 1722. Pulau ini dulunya bernama ‘Te Pito O Te Henua’ yang berarti ‘Pusat Dunia’ dan dalam bahasa Polonesia disebut Rapa Nui.
Masyarakat yang tinggal di Pulau Paskah diperkirakan telah menetap sejak abad ke-4 dan mendirikan tradisi unik patung monumental. Antara abad ke-10 dan ke-16, mereka mendirikan patung batu raksasa atau Moai, yang menimbulkan tanda tanya banyak orang karena patung-patung tersebut dinilai mustahil ada di pulau terpencil di tengah-tengah Samudera Pasifik.
Moai sebagai simbol Pulau Paskah
Sebagai pulau yang masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO, Moai adalah ciri khas sekaligus simbol dari Pulau Paskah. Patung-patung raksasa yang dipahat berbentuk manusia jenis monolitis ini diperkirakan sudah berusia sekitar 400 tahun.
Kurang lebih sekitar 600 patung Moai berdiri di sekitar Pulau Paskah. Kebanyakan dibuat dari batu karang vulkanik yang mudah ditemukan di daerah Rano Raraku, gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi. Para peneliti menemukan bahwa patung-patung ini dibuat oleh penduduk lokal dari dinding batu yang terdapat di Rano Raraku.
Berubah menjadi tujuan wisata sakral
Konon masyarakat Pulau Paskah punah lantaran diduga kehabisan bahan makanan. Jaraknya yang sangat terisolir dari dunia luar menjadikan pulau ini harus hidup secara mandiri. Sehingga lama kelamaan masyarakat diduga melakukan kanibalisme.
Namun saat ini, Pulau Paskah telah berubah menjadi daya tarik wisata dan dicanangkan sebagai Taman Nasional Pulau Paskah (Rapa Nui). Pulau ini bisa dikunjungi dengan menggunakan maskapai LAN Airlines yang berangkat dari Kota Santiago di Chili, dengan jadwal satu kali dalam seminggu.
Pariwisata bahkan menjadi daya tarik sejumlah orang untuk tinggal di sana. Dengan rata-rata penghasilannya didapatkan sebagai pelaku pariwisata. Di Pulau Paskah Anda bisa menemukan guest house, toko souvenir, jasa rental mobil jeep, dan restoran-restoran.
Daya tarik lain dari Pulau Paskah adalah wisata bahari di sekelilingnya. Pulau ini dikelilingi oleh pantai-pantai berpasir putih. Terdapat Pantai Anakena segaia salah satu magnet bagi para peselancar. Anda juga bisa menikmati snorkeling dan diving untuk menikmati keindahan bawah lautnya.
Saat berkunjung ke sana, Anda perlu menghormati setiap peninggalan yang ada di pulau tersebut. Sebab masih banyak penduduk yang menganggap Moai mengandung misteri belum terkuak oleh manusia. Bagi Anda berencana berlibur, selamat menikmati pulau indah dan menantang ini.
Sumber : Berbagai Sumber/jawaban.com