Wanita sukses berkarir bukanlah sesuatu yang aneh saat ini, bahkan banyak perempuan saat ini yang menduduki kursi eksekutif di korporasi besar dalam berbagai bidang. Namun banyak juga wanita yang harus berjuang untuk menyeimbangkan antara mengejar karir dan perannya sebagai istri dan ibu.
Berdasarkan riset Pew Research Center tahun 2010, 7 dari 10 orang wanita bekerja sebagai buruh sambil merawat anak-anaknya, dan setengah dari pasangan yang menikah, sang istri juga menjadi pencari nafkah. Kondisi ini membuat para perempuan menghadapi tuntutan yang tinggi dan pilihan yang sulit ketika harus diperhadapkan untuk menentukan prioritas antara karir atau rumah tangganya.
Sebagai contoh nyatanya adalah kisah Maria Kefalas yang dikutip oleh Time.com. Kefalas adalah seorang profesor, penulis buku, istri dan ibu dari tiga orang anak. Karirnya sedang menanjak naik diusianya yang baru mencapai awal 40an tahun.
"Karir menjadi sangat penting bagi saya, menjadi pusat kehidupan saya," demikian jelas Kefalas yang menyebut dirinya "recovering supermom". "Saya menulis tiga buku dan menjadi profesor sepenuh waktu dan sukses di bidang saya."
Namun kenyataan pahit harus dihadapinya, saat ia akan mendapatkan promosi suaminya didiagnosa sakit kanker dan anak perempuannya yang paling kecil menderita sakit serius. Sama seperti wanita lainnya, Kefalas dihadapkan dengan pilihan yang sulit, promosi atau suami dan anaknya. Kefalas memilih merawat suami dan anaknya, melepaskan promosi yang menjadi impiannya, walau tetap mengajar di universitas. Kini dirinya menjadi profesor bidang sosiologi di Saint Joseph University di Philadephia dan direktur dari Richard Johnson Center untuk Anti Kekerasan milik universitas yang memberikannya keleluasaan waktu untuk tetap bisa bersama keluarganya.
Maria Kefalas percaya kejadian dramatis dan tragis yang ia alami yang menjadi alasan mengapa ia tidak mengejar tangga karir akademisi menjadi contoh nyata tantangan di dunia nyata yang dihadapi para ibu saat ini.
"Semua ibu harus membuat pilihan-pilihan dan kami dinilai secara beda. Pilihan yang dibuat oleh ibu yang bekerja lebih mahal harganya daripada para pria," demikian ungkapnya.
Sayangnya, para ibu yang bekerja keras dan diperhadapkan dengan pilihan sulit setiap harinya ini juga menghadapi diskriminasi di dunia kerja, baik dalam nilai penghasilan yang lebih rendah dari pria, maupun kesempatan dalam jenjang karir. Namun bukan berarti hal itu tidak bisa diatas. Banyak wanita yang bisa mengatasi berbagai halangan seperti yang dialamai Maria Kefalas, Anda pun bisa. Bagaimana caranya? Berikut ini adalah tipsnya
1. Menjaga komunikasi baik dengan suami maupun anak-anak Anda. Komunikasi yang baik adalah kunci dalam hubungan, sehingga apapun masalah dan tantangan yang dihadapi bisa didiskusikan bersama.
2. Membangun rutinitas. Dengan adanya rutinitas, anak-anak tahu apa yang diharapkan dan mereka merasa lebih aman. Mulai dengan rutinitas pagi, apa yang dilakukan sebelum berangkat kantor dan sekolah. Lakukan dari hal-hal kecil, hingga hal tersebut menjadi kebiasaan bagi anak-anak dan juga Anda dan pasangan.
3. Berani katakan tidak. Pekerjaan penuh tuntutan, kadang Anda harus lembur atau pergi keluar kota. Namun Anda harus bisa membuat prioritas, bagaimanapun keluarga Anda penting dan waktu berkualitas bersama mereka terkadang tidak bisa dikompromikan. Untuk itu Anda harus berani berkata "tidak" ketika tuntutan pekerjaan sudah berlebihan. Pikirkan baik-baik, bicarakan dengan pasangan Anda ketika hal ini terjadi, dan sampaikan apa yang menjadi pertimbangan Anda kepada perusahaan tempat Anda bekerja.
4. Ijinkan orang lain untuk membantu Anda. Menjadi ibu yang bekerja membuat tugas Anda menjadi dua kali lipat lebih banyak. Untuk itu ijinkan anak-anak dan suami Anda atau bahkan sahabat dan keluarga untuk membantu Anda. Kadang Anda harus berani mengakui bahwa ada hal-hal yang tidak bisa ditangani sendiri, inilah saatnya untuk meminta bantuan orang lain.
5. Jaga kesehatan Anda. Pertama, milikilah waktu tidur yang cukup. Kurang tidur menyebabkan Anda tidak fit dan memicu berbagai penyakit seperti darah tinggi, diabetes dan turunnya konsentrasi. Selain itu juga jaga pola makan dan sediakan waktu untuk berolahraga.
Sukses baik dalam karir maupun rumah tangga bukanlah sesuatu yang mustahil. Aturlah waktu dan prioritas Anda, juga ijinkan Tuhan campur tangan dalam keseharian Anda sehingga hikmat dan kebijaksanaan dari Allah akan membantu Anda mengatasi berbagai rintangan.