Choi Sung-bong, ‘Berkelahi’ dengan Keadaan dan Waktu
Sumber: Google

Kata Alkitab / 23 March 2015

Kalangan Sendiri

Choi Sung-bong, ‘Berkelahi’ dengan Keadaan dan Waktu

Theresia Karo Karo Official Writer
12815
Dengan suara baritone yang indah, seorang pria bernama Choi Sung-bong berhasil memukau seluruh penonton dalam sebuah ajang pencarian bakat di Korea Selatan. Namun kisah kesuksesannya tidaklah seindah kisah hidupnya. Tentu, tidak seorang pun dapat memilih dimana dan oleh siapa dia dilahirkan. Meskipun demikian, seseorang tentu memiliki pilihan dalam menjalani kehidupannya.

Pernahkah anda membayangkan bagaimana anak berumur lima tahun mampu bertahan seorang diri? Choi Sung-bong sudah melewati kehidupan tersuramnya dengan mampu bertahan dan bekerja keras. Saat dia berumur 3 tahun, Choi dititipkan pada panti asuhan. Akan tetapi, usia tidak menjamin dirinya aman dari tindak kekerasan. Kerap mengalami penyiksaan, akhirnya di usia 5 tahun, anak lelaki ini memberanikan diri untuk lari dari panti asuhan.

Tanpa perlindungan atau mengenal siapa pun, Choi kecil bertahan hidup selama kurang lebih 10 tahun di jalanan. Anak yang masih sangat muda itu harus 'berkelahi' dengan keadaan dan waktu.

Sehari-hari dia harus banting tulang dengan berjualan permen dan minuman berenergi
untuk mengisi perutnya. Tidak ada tempat pembaringan yang empuk untuk sekedar melepas lelahnya. Sebab, debu dan kotoranlah yang menjadi alas tidurnya, sedangkan angin malam menjadi selimutnya. Dirinya juga sempat menikmati istrirahat di tangga-tangga stasiun, halte bus, hingga di toilet umum.

Sebagai anak jalanan, tidak hanya hidupnya yang serba terbatas. Dia juga kerap mengalami penyiksaan dari preman. Tidak berhenti di situ, Choi juga sempat dipaksa untuk melakukan tindak kejahatan oleh para preman jalanan.

Hingga satu saat, Choi bertemu dengan seorang wanita tua di luar gedung klub malam. Melihat keadaan anak kecil yang memprihatinkan, wanita tersebut memutuskan untuk merawat dan menjaganya. Dia pulalah yang kemudian mendorong anak lelaki ini untuk mengikuti program kesetaraan agar Choi masuk ke perguruan tinggi.

Kembali ke audisi. Sebelum tampil di depan para juri dirinya mengatakan, “Aku tidak pandai menyanyi, tetapi aku sangat senang melakukan.” Tampangnya terkesan culun dan biasa, membuat banyak orang yang tidak berharap lebih pada penampilannya. Namun, saat dia membuka mulutnya dan mulai mengeluarkan suara yang indah, banyak mata yang terpukau dengan talentanya.

Para penonton seakan tidak percaya dengan aksinya. Bagaikan seorang penyanyi professional yang telah mengantongi berbagai penghargaan, Choi berhasil mempesona semua orang yang ada di tempat itu. Lagu berjudul “Nella Fantasia” dibawakannya dengan teknik vokal yang luar biasa.

Heran, para juri lantas menanyakannya dari mana dia mempelajari teknik seperti itu. Choi menjawab, bahwa saat remaja, dirinya pernah mengagumi seorang penyanyi di klub malam, tempatnya berjualan. Inilah awal mula dirinya senang bernyanyi. Dengan suara baritone yang indah dirinya berhasil masuk grand final. Walau di akhirnya dia menjadi juara dua, namun dia telah membuktikan bahwa dirinya tidak mau kalah dengan keadaan dan berjuang untuk perubahan yang lebih baik dalam kehidupannya.

Apakah hari-hari ini anda merasakannya sebagai saat paling suram dalam kehidupan anda? Sehingga seringkali anda ingin menyerah dan marah dengan keadaan saat ini. Lihat bagaimana Choi tidak mau kalah dengan 'kesakitan' yang dialaminya.
Banyak orang yang mengaguminya, bukan hanya karena talentanya yang luar biasa, namun juga karena perjalanan hidupnya.
 

Perjuangan anda memang akan terasa sia-sia, saat anda berhenti! Berhenti berusaha, berhenti mencoba, berhenti berjuang, berhenti berpikiran optimis, dan berhenti berharap pada Sang Empunya Kehidupan. Jadi apakah anda sudah menentukan pilihan?


Sumber : Youtube/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami