Kata bayar harga dalam
mengikut Tuhan sering disalahartikan menjadi sebuah cambukan dan penderitaan
yang tidak akan ada habis-habisnya. Pemahaman inilah yang dianut banyak
anak-anak Tuhan, sehingga banyak yang memposisikan dirinya begitu menderita. Mengapa
Tuhan menyuruh setiap orang yang mau menjadi muridnya harus memikul salib?
Sesungguhnya
apakah yang Tuhan inginkan dari setiap muridnya?
Filipi 1:27-30 : Hanya,
hendaklah hidupmu berpandan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang
aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh
berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari
Berita Injil, dengan tiada digentarkan sedikitpun oleh lawanmu. Bagi mereka
semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan
itu datangnya dari Allah. Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk
percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, dalam
pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang
kamu dengar tentang aku.
Ayat ini menjelaskan
bahwa dalam mengikut Tuhan, Anda bukan saja telah mendapat karunia namun juga
harus hidup menderita. Kata menderita disini adalah tidak hidup serupa dengan
dunia. Anda harus membayar harga. Misalnya Anda dikucilkan oleh sekeliling
Anda, karena menolak untuk melakukan dosa. Dalam mengikut Tuhan, harus
dibutuhkan pengertian yang benar dan hati yang murni. Mengapa? Karena dengan
demikian Anda tidak mudah untuk diombang- ambingkan.
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan
dalam mengikut Tuhan :
#Berpikir
Realistis
Lukas 4:27 : Dia berkata: "Barangsiapa tidak memikul
salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku" .
Yesus
menekankan kata tidak dapat karena manusia tidak memiliki hak atau kuasa untuk
menjadi murid Yesus. Kata tidak dapat berasal dari kata “ Ouk dunatai”. Ketegasan Yesus inilah yang harus banyak orang
pikirkan. Berpikir dengan realistis, bahwa ini adalah standard awal dan
Kata tidak dapat pada ayat di atas, dalam bahasa
aslinya menggunakan kata "Ouk dunatai. Kata ini bisa berarti tidak punya
hak atau tidak punya kuasa. Dengan kata lain, Yesus ingin menegaskan
barangsiapa tidak memikul salibnya dalam mengikut Tuhan, sama sekali tidak
berhak menyebut dirinya sebagai murid Tuhan.
Tuhan
memberikan gambaran yang realistis bahwa ikut Tuhan memang membutuhkan pengorbanan.
#Dasar
yang kuat
Sebab
siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk
dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya
jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. Atau,
raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu
untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? Jikalau
tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak
melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku. (
Lukas 4 : 27 – 33)
Tuhan
memberikan gambaran mengenai dasar yang kuat. Dasar yang kuat yang tidak mudah
untuk diombang-ambingkan. Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa “ ikut Tuhan
semuanya akan berjalan dengan baik”. Namun, jelas-jelas Tuhan menjelaskan bahwa
ikut Tuhan menderita. Tetapi percayalah bahwa dalam penderitaan itu, Tuhan
menjanjikan kepada Anda : “ bersama Yesus Anda akan keluar sebagai pemenang bahkan lebih daripada pemenang”.
#Membawa Misi
Lukas 4:34 : Garam
memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?
Tuhan memberikan
perumpamaan yaitu garam. Jika garam menjadi tawar, maka tidak akan berarti. Ketika
Anda memasak sayur dengan tidak menggunakan garam, maka bisa dipastikan rasanya
kurang enak.
Tuhan ingin Anda bisa
menjadi garam dunia, yaitu membawa dampak bagi sekeliling Anda. Membawa injil
Kristus. Mengabarkan kabar baik bukan tanpa halangan, tetapi Anda membutuhkan Roh Kudus untuk dapat melakukannya.