Dunia Meminta Pertanggungjawaban
Sumber: Christianbook.com

Kata Alkitab / 17 March 2015

Kalangan Sendiri

Dunia Meminta Pertanggungjawaban

daniel.tanamal Official Writer
3211
<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><! endif]-->

Ramon Alvarez ditangkap pada bulan Juli 2010 karena sebuah kejahatan pembunuhan yang dilakukannya 12 tahun yang lalu (Juni 1998). Diberitakan di dalam surat kabar Amerika Serikat, Register pada Februari 011, bahwa ia tidak menunjukkan diri sebagai seorang pembunuh.

Ramon ia menjalani kehidupan yang baik dengan dua orang anak, seorang pekerja yang keras, seorang pemimpin, dan tenaga sukarela di gereja bagi anak-anak muda bermasalah. Ramon menjadikan rumahnya sebagai tempat Pemahamam Alkitab dan ia seorang yang setia menghadiri gereja bersama keluarganya.

Bukankah ini kisah yang menyedihkan seolah-olah kita ingin berkata, "Tidakkah kehidupan baru yang dia jalani saat ini dapat dipertimbangkan untuk memaafkan kesalahannya 12 tahun yang lalu?" Ramon telah mengalami kelahiran baru di dalam Kristus, namun demikian kehidupan baru ini tidak dapat melepaskan dirinya dari tanggung jawab atas sisi gelap kehidupannya di masa lalu.

Dunia selalu meminta pertanggungjawaban atas semua kesalahan yang kita lakukan. Marilah kita bersyukur karena kisah ini mengingatkan kita kembali akan kebesaran kasih dan pengampunan Tuhan, di mana melalui kelahiran baru kita di dalam Kristus membuat Tuhan melempar jauh dan melupakan segala pelanggaran dan dosa-dosa kita. Bahkan Ia tidak

Seperti sebuah pertanyaan yang disampaikan Yesus kepada Simon Petrus, Siapakah di antara mereka (yang berhutang 500 dinar dan 50 dinar) yang akan terlebih mengasihi dia (yang menghapuskan hutang)? Kita pun pasti akan menjawab hal yang sama dengan Petrus bahwa yang berhutang jauh lebih banyaklah yang akan sangat bersyukur dan mengasihi dia lebih sungguh.

Marilah kita menempatkan diri kita pada posisi yang berhutang 500 dinar kepada Tuhan dan bukan 50 dinar, sehingga kita selalu menghargai kasih pengampunan Tuhan. Kita tidak lagi mengulang segala pelanggaran di tahun-tahun yang lalu, tetapi memijakkan kaki pada rel yang akan membawa kita terus bertambah mengasihi Tuhan.

Karena kasih kepada Tuhan menghindarkan kita dari semua kejahatan, sebaliknya kasih yang dingin adalah pangkal semua pelanggaran. Jadikanlah pengampunan Tuhan melahirkan kekristenan yang hidup.




Sumber : Manna Sorgawi
Halaman :
1

Ikuti Kami