Dampak Didikan Keras Terhadap Psikologi Anak

Parenting / 6 March 2015

Kalangan Sendiri

Dampak Didikan Keras Terhadap Psikologi Anak

Theresia Karo Karo Official Writer
10382
Sebagian orang tua menganggap didikan yang keras terhadap anak jauh lebih efektif dalam membuatnya lebih disiplin dan kuat. Terutama bagi anak laki-laki. Hingga tidak jarang, pukulan digunakan sebagai hukuman saat anak melakukan hal yang tidak memenuhi harapan orang tuanya.

Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Youth and Adolescence, mendidik anak dengan keras hingga memberlakukan pukulan sebagai hukuman justru akan membuat anak tumbuh menjadi pembangkang.

Penelitian ini mempelajari 1.900 keluarga yang bergabung dalam Fragile Families and Child Wellbeing Studi. Yang merupakan sebuah program penelitian yang melibatkan anak-anak yang lahir di kota-kota besar Amerika pada tahun 1998-2000.

Para peneliti menilai setiap keluarga. Mulai dari kelahiran anak, saat abak berusia satu, tiga, lima, dan sembilan tahun. Para orang tua diberikan pertanyaan seputar cara mendidik anak dan perilaku anak-anak mereka. Apakah mereka bertindak agresif, tidak menurut, sering melanggar aturan, dan melakukan tindakan antagonis lainnya?

Hasilnya adalah, 28 persen orang tua mengaku memberlakukan pukulan sebagai hukuman saat anak menginjak usia satu tahun. Kemudian, 57 persen orang tua mengaku mulai memukul anak saat mereka berusia 3 tahun. 53 persen memukul anak saat mereka berusia 5 tahun. Dan 49 persen orang tua mengaku memukul anak-anaknya saat mereka memasuki usia 9 tahun.

Meskipun begitu, hukuman ini ternyata tidak lantas membuat mereka menjadi anak yang penurut. Yang terjadi justru sebaliknya, anak berpotensi memiliki banyak masalah dalam berperilaku ketika dewasa.

Penulis penelitian Michael MacKenzie yang juga seorang profesor di Columbia University School of Social mengatakan, “saat orangtua lebih memaksa, anak akan menjadi lebih agresif. Dan akhirnya mereka terjebak dalam siklus itu.”

Menurut para peneliti, pukulan sebagai hukuman yang diberlakukan orang tua kepada anak usia balita menjadi pemicu terbesar siklus tersebut. Sehingga sangat tidak disarankan untuk memukul anak.

Saat mengalami kesulitan dalam mendidiknya, sebaiknya meminta bantuan konseling. Sehingga anda bisa mendapat saran mengenai strategi mengelola perilaku anak tanpa harus memukul. Atau bisa juga dengan meminta bantuan di counseling center kami yang siap membantu anda selama 24 jam penuh setiap harinya. Anda bisa menghubungi email counseling dan live chat counseling CBN.

Sumber : Viva/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami