6. Jumlah darah dalam tubuh pengaruhi perilaku
Efek lain dari kondisi mental yang mempengaruhi kondisi tubuh bisa juga disebabkan oleh jumlah darah dalam tubuh. Ketika pasokan darah ke otak tidak sampai dalam ukuran standar normal, fungsi dan sirkulasi otak akan terganggu. Saat itu terjadi, maka seseorang akan cenderung mengalami kegugupan dan memori akan gagal untuk fokus menjalankan fungsinya.
Selain itu, dampak terganggunya sirkulasi darah akan menyebabkan keletihan secara fisik. Gangguan mental dapat menyerang kita ketika dalam keadaan lelah, berbeda dengan saat kondisi fisik tengah segar dan bugar.
7. Kesehatan pikiran mempengaruhi kesehatan fisik
Secara medis, gangguan atau kelainan seksual yang diderita seseorang sebagian besar disebabkan oleh pemikiran yang tidak sehat, yaitu dengan membiarkan imajinasi liar atau fantasi seksual menggerogoti pikiran secara terus menerus. Akibatnya, kebiasaan ini menyebabkan kerusakan otak.
8. Perasaan cemas, cemburu dan sedih menganggu fungsi pencernaan
Bagi sebagian orang, saat tengah mengalami stress, takut, khawatir, sedih dan cemburu maka organ pencernaan dan asimilasi akan mengalami gangguan. Seperti pengalaman penulis, saat dalam kondisi stress maka lambung akan bereaksi menerima rangsangan dari pikiran yang mengakibatkan fungsi dari pencernaan tidak berjalan dengan baik.
9. Emosi dan sistem saraf bekerja sejalan
Emosi atau perasaan erat sekali kaitannya dengan ekspresi fisik yang menyertainya. Misalnya, saat seseorang emosi maka sistem saraf akan menyampaikan perintah kepada tubuh untuk melakukan reaksi seperti memukul atau marah. Emosi dan pikiran akan bertindak dan bereaksi secara terus menerus, ibarat aksi dan reaksi.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa emosi dan tubuh saling terhubung dan mempengaruhi satu dengan yang lain. Saat pikiran menimbulkan reaksi tertentu, maka organ-organ tubuh seperti otot, ritme napas, aliran darah, pencernaan dan hormon akan meresponinya baik secara positif atau negatif. Dengan itu, penting sekali untuk tetap menjaga emosi agar tetap stabil dan positif.
Sumber : Buku Mind & Body/jawaban.com/ls