I’M POSSIBLE
Theresia Karo Karo Official Writer
Dunia semakin berkembang, teknologi semakin maju, dan manusia semakin dimudahkan dalam banyak hal. Bila dulu kita harus mengerjakan segala sesuatu dengan manual, sekarang kita bisa mengerjakannya dengan mudah dan efisien.
Sebut saja kehadiran ATM (Automatic Teller Machine). Kita tidak perlu ribet menemui teller di bank untuk menambah saldo tabungan, mengambil, atau mengirim uang kepada rekening bank lain. Cukup dengan ATM, kita sudah bisa melakukan semua transaksi tadi.
Untuk kemudahan ini kita perlu berterima-kasih atas perjuangan dari Luther George Simjian yang menjadi penemu mesin ATM. Pasalnya, ide ini diragukan oleh banyak orang. Awalnya banyak yang menyatakan mustahil untuk membuat pelanggan melakukan transaksi finansial tanpa bertemu teller.
Meskipun begitu, pria kelahiran 28 Januari 1905 ini tidak menyerah. Tepatnya di tahun 1939, Simjian mendaftarkan 20 paten yang berkaitan dengan perangkat temuannya. Dan ATM pertama kali ditawarkan kepada perusahaan besar bernama Citicorp. Untuk respon dari perusahaan besar ini, dia pun harus bersabar dan menunggu. Karena setelah 6 bulan, baru dia menerima tanggapan dari perusahaan tersebut.
Sekarang, kita dapat menemukan ATM dengan mudah dan transaksi finansial tidak terbatas lagi hanya di bank. Bagaimana bila Simjian menyerah dan mengikuti perkataan orang. Mungkin saat ini kita masih tetap harus bertemu teller saat melakukan transaksi finansial.
Seberapa peka kita terhadap perkataan sinis dari orang-orang sekitar? Diremehkan, diragukan, bahkan kerap mendengar perkataan yang menjatuhkan? Melalui cerita di atas, kita dapat melihat bagaimana Simjian mengalahkan dan membuktikan kemampuannya. Dalam Alkitab juga terdapat salah satu tokoh yang tidak menyerah saat ada yang meragukan kemampuannya. Dia adalah Daud yang berhasil mengalahkan Goliat. Tubuh kecilnya, menjadi alasan orang meremehkannya. Namun saat dia yakin dengan kemampuannya dan berjuang bersama Tuhan, kenyataan membalikkan semua omongan negatif itu.
Bahkan kata ‘impossible’ pun mengatakan ‘I’m possible’. Ingatlah bagi Allah, tidak ada yang mustahil. Jangan biarkan perkataan orang lain mendikte kehidupan kita. Saat kita percaya teguh pada diri dan kemampuan, maka gapailah visi anda bersama Tuhan.
Mendengar omongan negatif dari orang lain, hanya akan membuang waktu anda untuk melakukan hal-hal positif.
Sumber : Manna Sorgawi/Jawaban.com by tk
Halaman :
1