9 Teladan Ayah Di Mata Anak-anak

Parenting / 24 February 2015

Kalangan Sendiri

9 Teladan Ayah Di Mata Anak-anak

Lestari99 Official Writer
17471

Ray Higgins membuat 9 teladan atau contoh bagi kaum bapak, dengan catatan bahwa tidak semua orang dapat menjalankan setiap peran dan bahwa beberapa orang menjalankan perannya dalam cara-cara berbahaya:

1. Ayah Sebagai Pemimpin
Seorang ayah yang pasif gagal untuk membantu anak-anak belajar menanggung risiko dan membuat janji-janji. Seorang ayah yang otoriter akan menunjukkan kepada anak-anak penggunaan kekuasaan yang salah untuk alasan-alasan pribadi.

2. Ayah Sebagai Laki-laki
Anak-anak kita berpikir tentang sesuatu yang berbeda ketika mereka berbicara kepada ayah dibanding kepada ibu, dan mereka membutuhkan keduanya.

3. Ayah Sebagai Pencari Nafkah
Higgins memuji nasihat Rasul Paulus kepada para ayah untuk bekerja demi mendukung keluarga mereka, tetapi menambahkan, "Banyak bapak yang memiliki pemikiran sempit ... membawa hadiah tetapi tidak mengasuh anak-anaknya." Ia berkata bahwa terlalu banyak kaum lelaki tinggal lebih lama di kantor untuk memenuhi kebutuhan uang bagi keluarga ketika mereka seharusnya tiba di rumah lebih awal untuk memenuhi kebutuhan emosional keluarga.

4. Ayah Sebagai Pengasuh
"Anak-anak butuh pengasuhan" dan hal itu tidak seharusnya dipandang sebagai tindakan yang tidak menunjukkan kejantanan (anti maskulin).

5. Ayah Sebagai Pengajar
"Cara paling berpengaruh bagi ayah mengajar anak-anaknya adalah melalui diri sendiri."

6. Ayah Sebagai Orang yang Disiplin
"Anak-anak membutuhkan batasan. Mereka tidak cukup bijaksana untuk menetapkan semua aturan bagi diri mereka sendiri," demikian kata Higgins. Dua perbedaan besar yang harus dihindari yaitu melimpahkan semua disiplin kepada para ibu dan mengkaitkannya kepada anak-anak hanya sebagai seorang yang berpegang pada disiplin. Tidak seharusnya ayah menjadi begitu lemah oleh karena anak-anaknya dapat tumbuh tanpa mengetahui cara untuk menetapkan batas-batas dan menjaga diri mereka sendiri dari masalah-masalah. Juga, mereka dapat menjadi marah jika mereka terlambat mencoba, tidak berhasil untuk melaksanakan aturan-aturan.

7. Ayah Sebagai Pelindung
Bantulah anak-anak mengantisipasi bahaya. Tanpa perlindungan nyata, anak-anak dapat melewati hidup tanpa suatu perasaan kasih dari Allah, demikian kata Higgins. Akan tetapi jika orangtua terlalu melindungi, anak-anaknya dapat menjadi terlalu tergantung dan tidak dapat mengambil risiko.

8. Ayah Sebagai Pelatih
Ajarkan anak-anak "cara untuk bersaing dan bekerja sama," tetapi hindari setiap tekanan untuk menjadi yang "menang-kalah."

9. Ayah Sebagai Sahabat
"Ayah yang akan menerima anak-anaknya sebagaimana adanya mereka, yang menikmati kehidupan bersama dengan mereka .... Terlalu banyak anak-anak mengenal ayahnya sebagai seorang musuh dan bukan sebagai seorang sahabat," tetapi mereka yang sering meninggalkan anak-anak tidak dapat memahami Allah sebagai seorang orangtua yang bersahabat. Akan tetapi, Higgins memperingatkan bahwa terlalu banyak menjadi "seorang kawan" atau "teman baik" dapat menjadi suatu "beban yang tidak adil" bagi anak-anak mereka.

Sumber : Charity & Children
Halaman :
1

Ikuti Kami