Tiga

Marriage / 22 February 2015

Kalangan Sendiri

Tiga "Senjata" Lewati Masa-Masa Sulit Pernikahan

Theresia Karo Karo Official Writer
5912
Bagi sebagian orang, komitmen dalam pernikahan berasal dari tanggung jawab kepada Allah. Dan dalam perjalanannya, kasih dan sukacita merupakan dasar yang penting. Untuk mewujudkan ikatan semacam ini, yang diperlukan adalah belajar saling mempercayai satu sama lain dan mengembangkan persahabatan seumur hidup.

Meskipun begitu, saat kita sudah melakukan semua yang di atas, ada saatnya pasangan 'bertemu' dengan konflik. Kenyataannya, memang pernikahan tidak selalu bahagia. Saat kesulitan ini menghampiri, terdapat dua kemungkinan yang terjadi, bisa semakin mempersatukan atau justru malah memisahkan anda dan pasangan. Beberapa saran berikut mungkin dapat membantu pasangan dalam melewati masa-masa sulit:

Terima Apa Adanya
Tentunya tidak ada orang yang mengharapkan kesulitan, tetapi saat masalah datang maka hadapilah. Ketika kesedihan dan kesulitan hadir terkadang salah satu pasangan justru membangun pembatas dan menghalangi keakraban yang ada. Hal ini dapat membuat putus asa orang yang ingin membantu anda. Lebih baik bagi pasangan untuk tetap memberikan kenyamanan dan jangan tolak bantuan yang diberikan oleh suami atau istri.

Jangan Menutup Diri
Secara fisik, terimalah pelukan dan kasih sayang dari pasangan anda. Bahkan ketika anda mungkin merasa tidak membutuhkannya, terimalah! Dengan anda membuka diri dan mau menerima pelukan kasih sayang, hal ini dapat menghancurkan tembok penghalang dan menyembuhkan hati yang terluka.

Jangan bersikap kritis dan justru saling menuduh dengan masalah yang ada. Sebuah pelukan merupakan cara untuk menyalurkan tenaga kepada pasangan agar mau bangkit dan terus maju, bahkan saat anda juga merasa kesulitan.

Saling Memelihara Satu Sama Lain
Seorang profesor mencatat dan menceritakan kisahnya ketika suatu hari dia tiba di rumah, dia merasa sangat sedih dan sakit hati akan apa yang baru saja dia alami di tempat kerja. Sewaktu dia duduk di ujung tempat tidur, istrinya bertanya apakah dia baik-baik saja.

Dia mendapati dirinya tidak mampu untuk menjawabnya. Dia hanya duduk dan menangis. Segera istrinya menghampirinya dan duduk disampingnya lalu memeluknya tanpa mengatakan sepatah kata. Dia tahu itu adalah cara yang terbaik yang dapat dia lakukan untuk membantu suaminya saat itu. Sang suami mengatakan, “aku sangat membutuhkannya.”

Saling memelihara dengan pelukan kasih dan kata-kata yang memberikan pengharapan akan memberkati pernikahan anda dan keluarga. Ingatlah selalu, segala sesuatu akan menjadi indah pada waktu-Nya!

Banyak pasangan yang saat ini mungkin sedang berjuang untuk mempertahankan pekerjaan, keluarga, dan pernikahan mereka. Penting bagi suami dan istri untuk tetap saling mendukung satu sama lain dengan kekuatan dan keteguhan hati. Hal yang perlu dilakukan adalah tetap bertahan dan terus maju. Apabila terbersit keinginan untuk meninggalkan pasangan saat hidup menjadi sulit, sama saja dengan membuang berlian berharga sebelum dipoles untuk mencapai kilauan yang sempurna.

Bertahanlah melewati badai kehidupan, ketika langit telah cerah kembali anda dapat melihat hubungan bersama pasangan akan lebih terang dan indah dari apa yang pernah dipikirkan sebelumnya. Sebab ada tertulis dalam Mazmur 30:5, “Sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak sorai.” Sebuah hubungan tidak akan pernah bisa memiliki kedalaman dan keindahan sepenuhnya tanpa perjuangan.

Sumber : Berbagai sumber by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami