Takaran Air yang Meluap
Sumber: teknikdiet.com

Kata Alkitab / 17 February 2015

Kalangan Sendiri

Takaran Air yang Meluap

Tiurma Ida Purba Official Writer
5274

Seorang ibu hidup di sebuah desa terpencil, sedangkan anak-anaknya sudah merantau ke kota semenjak tahun lalu. Tahun ini natal akan segera tiba, biasanya anak-anaknya akan mengunjungi ibunya setahun sekali. Ketika malam natal, ibunya tersenyum memandangi anak-anaknya satu – persatu. Lalu tiba-tiba ia bertanya kepada anak pertama : “ Nak, apa yang sudah kau lakukan semenjak merantau ke kota?”. Dengan tersenyum anaknya menjawab, “ aku bekerja sepenuh waktu bu, agar bisa mendapatkan uang yang banyak dan mengirimkannya pada ibu”. Lalu ibunya bertanya kepada anak kedua dengan pertanyaan yang sama, anak ke-2 nya pun menjawab : “ Sama bu, saya juga melakukan yang sama dengan apa yang kakak lakukan”. Kemudian untuk pertanyaan terakhir, ibunya juga bertanya kepada anak yang ke-3, anaknya pun menjawab dengan jawaban yang sama.

Tiba-tiba ibu tersebut berdiri dan mengambil sebuah gelas kosong, piring dan sebuah teko berisi air. Lalu ia menaruh gelas di atas piring dan menuangkan air dalam teko tersebut sampai penuh sehingga air keluar dari gelas tersebut. Dengan sedih, ibu tersebut bertanya kepada ketiga anaknya, “ Apakah kalian mengerti apa maksud dari perumpamaan takaran air ini?”. Dengan serentak ketiga anaknya menjawab, “ Tidak tahu bu”.

Gelas ini umpama kalian. Ketika kalian berbuat baik kepada orang lain, Tuhan akan menuangkan air ke dalam gelas ini. Mengapa Tuhan menuangkannya? Karena kalian telah memberi. Tahukah salah satu hukum terbesar di dalam hidup ini? Berilah maka kamu akan diberi. Kalian tidak akan pernah kekurangan, karena kalian suka memberi. Ini sudah hukum tabur tuai. Bahkan, sampai kalian tercengang karena berkat Tuhan tidak ada habis-habisnya. Jadi, ibu harap di tengah kesibukan yang padat, kalian tetap bisa berbagi dengan orang lain khususnya yang kekurangan. Ingatlah bahwa hanya berkat Tuhan yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya”, jelas ibu kepada anak-anaknya.

Manusia adalah makhluk sosial. Tidak bisa hidup sendiri. Maka dari itu, Tuhan menginginkan Anda untuk saling mengasihi dan membantu. Apakah ada upah bagi orang yang membantu orang lain. Ini adalah upah yang pasti. Ketika Anda memberi bantuan kepada orang lain, maka Tuhan pasti akan menolong Anda. Ketika Anda memberi, Tuhan pasti membalaskan kepada Anda. Namun, alangkah indahnya ketika Anda berbuat kebaikan tanpa mengharapkan sebuah upah.

Meskipun demikian, mari uji, kapan Tuhan tidak memberkati Anda, ketika Anda membantu sesama yang sedang kesusahan?

Lukas 6 : 38 : Berilah dan kamu akan diberi; suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang, dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu”.

Sumber : jawaban.com by tiur
Halaman :
1

Ikuti Kami