Remaja 14 Tahun Takut Tua, Fobiakah?
Sumber: Theguardian.com

Psikologi / 11 February 2015

Kalangan Sendiri

Remaja 14 Tahun Takut Tua, Fobiakah?

Lori Official Writer
6706
Seorang remaja Meksiko berusia 14 tahun yang takut semakin bertumbuh besar dan dewasa mengambil langkah ekstrim untuk menghambat pertumbuhannya dengan membatasi asupan makanan dan mendistorsi suaranya.

Seperti dilansir Livescience.com, rasa takut itu sudah dialaminya sejak berusia 11 tahun. Saat mengetahui bahwa nutrisi dalam makanan akan berguna untuk pertumbuhan badan, ia pun mulai mengurangi makanan. Akibatnya, berat badan remaja ini berkurang hingga 12 kilogram. Ia juga mengatur posisi berjalan dengan membungkuk untuk menyembunyikan tinggi badannya.

“Setiap kali melihat perubahan fisik yang menunjukkan bahwa dia bertumbuh, dia merasa ketakutan dan cemas. Sampai-sampai [dia] telah mempertimbangkan untuk menjalani beberapa operasi untuk menyembunyikannya. Dia juga percaya bahwa sekali dia mencapai (dewasa), dia kemungkinan akan mengalami sakit dan mati,” tulis peneliti dalam sebuah studi yang diterbitkan di Journal Case Reports di Psychiatry pada 21 Desember 2014 silam.

Rasa takut yang dialami anak remaja itu juga membuat sang ibu memperlakukan dia seperti anak-anak pada umumnya. Seperti menyanyikan lagu nina bobo dan memasang pakaiannya setiap hari.

Meski telah menjalani perawatan khusus dari seorang ahli psikologi selama setahun, tak ada perubahan yang berarti. Hingga diputuskan untuk dirujuk ke Autonomous University of Nuevo Leon di Meksiko Utara. Hasil pemeriksaan membuktikan bahwa anak remaja tersebut menderita gerascophobia atau sejenis fobia atau rasa takut berlebihan terhadap penuaan. Fobia ini tergolong sangat langka sebab baru dua kasus gerascophobia yang pernah ada dan diderita oleh orang dewasa.

“Fobia sering berkembang dari kombinasi faktor biologis, psikologis dan lingkungan,” kata Dr Alan Manevitz, psikiater klinis di Lenox Hill Hospital di New York.

Ketakutan anak remaja tersebut diperkirakan mengamai gangguan kecemasan berlebihan ketika akan berpisah dengan orang yang dicintai atau berada di tempat yang dia tidak ketahui. Saat berusia 5 tahun, anak remaja ini bahkan diketahui pernah mengalami masa lalu yang kurang baik, seperti pernah dilecehkan secara seksual oleh tetangga dan mengalami bully atau tindak kekerasan dari teman-temannya saat sekolah. Pengalaman itu dinilai sangat berdampak terhadap timbulnya gerascophobia.

Sementara Martin Antony, seorang profesor psikologi di Ryerson University Toronto mengatakan, fobia tersebut juga bisa disebabkan oleh kondisi kejiwaan lainnya, seperti gangguan dismofik tubuh, dimana seseorang tidak dapat menerima kondisi fisik yang dianggap cacat.

Dr Alan Manevitz mengatakan bahwa sangat penting bagi para penderita fobia untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mendasari kondisi kejiwaan, seperti kecemasan, serangan panik dan masalah fisik. Sebab setiap fobia yang dialami secara berlebihan sangat berisiko tinggi menghantui kehidupan penderita.

Salah satu upaya terbaik yang dapat dilakukan untuk pengobatan adalah dengan menjalani serangkaian psikoterapi dan mengkonsumsi obat antidepresan. Proses ini terbukti berhasil saat diterapkan kepada remaja tersebut. Rasa takut mengkonsumsi makanan, distorsi suara dan kebiasaan membungkukkan badan berangsur-angsur pulih.

Pernahkah anda mengalami fobia serupa? Atau fobia lain yang menghantui kehidupan Anda, seperti fobia ketinggian, fobia gelap dan sebagainya? Segera berkonsultasi dengan ahli psikologi dan ceritakan segala hal yang Anda rasakan.

Sumber : Livescience.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami