Terkait beragam spekulasi yang menyebar dengan sangat cepat, Presiden Jokowi dengan tegas menyampaikan alasannya. Proton, katanya, hanya sebuah kesepakatan yang awal sekali dan bersifat antara bisnis dengan bisnis dalam rangka membuat feasibility study (studi kelayakan, red) selama enam bulan ke depan. “Itu kan, business to business. Itu pun saya kira masih sebuah MoU yang awal sekali,” ujar Presiden Joko Widodo, sebelum mengunjungi Rizal Memorial Park di Manila, Filipina, Senin (9/2).
Jokowi juga mengatakan, kehadirannya dalam acara penandatanganan itu adalah berkat undangan khusus dari Komisaris Proton Mahathir Mohamad dan PM Malaysia Datuk Seri Najib Razak. Sekaligus menjadi kunjungan perdananya sebagai kepala negara RI ke negri jiran itu.
“Jadi kemarin karena diundang Dr Mahatir dan Pak PM Najib Rajak, ya saya datang. Jadi masih awal sekali. Ya kita kan terbuka mau yang dari Malaysia masuk untuk investasi ya silakan, mau dari Korea juga silakan. Mau dari Jepang yang sudah banyak mau investasi lebih besar lagi ya silakan, kita butuh investasi,” tandasnya.
Seperti diketahui, penandatanganan MoU Proton antara Proton dan PT Adiperkasa Citra Lestari (Adiperkasa) disaksikan langsung oleh kedua kepala negara Indonesia dan Malaysia di Kuala Lumpur, Malaysia pada Jumat (6/2) pekan lalu.
Sumber : Bisnis.com/Tempo.com/ls