Hantaran Tiga Tangkai Mawar
Sumber: Google

Single / 4 January 2015

Kalangan Sendiri

Hantaran Tiga Tangkai Mawar

Theresia Karo Karo Official Writer
6710
Pada satu pagi, seorang pria datang ke toko bunga yang terbaik di kota itu. Dia akan membeli rangkaian bunga untuk isterinya yang sedang berulang tahun. Setelah beberapa saat memilih, akhirnya didapatkan satu yang istimewa dan harganya-pun cukup mahal. Sambil merenungkan kata-kata apa yang akan ditulis di kartu ulang tahun, pria tersebut mengamati seorang anak berpakaian sangat lusuh sedang mengamat-amati sebuah guci yang berisi puluhan bunga mawar  yang cantik. Anak tersebut kelihatan begitu serius mengamatinya.

Secara spontan Pria tersebut bertanya. "Kamu ingin membeli bunga itu nak?". Jawab anak itu "Iya om saya ingin sekali memberikannya untuk ibu saya, tetapi harganya pasti mahal dan saya tidak mempunyai uang yang cukup untuk membelinya". Lalu sang pria tadi menjawab, "kalau kamu memang mau, ambillah beberapa tangkai Nak!" Anak kecil itu tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, sambil mengucapkan terima kasih dan memberikan salam, dia mengambil 3 tangkai mawar yang terbaik lalu bergegas pergi.

Pria tersebut merasa puas bisa menyenangkan hati anak itu. Diapun segera pergi setelah membayar semuanya dan memastikan bahwa bunga tersebut segera dikirim saat itu juga. Baru sekitar tiga ratus meter berlalu dari tempat itu, sang Pria melihat anak kecil yang tadi, berlari-lari kecil dengan riangnya di pinggir jalan. Pria tersebut segera menghentikan mobilnya. Lewat kaca pintu mobila yang dibukanya dia menawarkan tumpangan. "Kamu mau ke arah mana?". Anak kecil tersebut kemudian menjawab, "Ke sana Om!", sambil menunjukkan arah yang ditujunya. "Oh, kalau begitu kita searah, masuklah!" seru pria itu sambil membukakan pintu.

Kira-kira 10 menit perjalanan, tiba-tiba anak itu minta berhenti di tempat yang sunyi yang dikiri kanan jalan itu tidak berdiri rumah barang satupun. "Om saya mau turun di sini saja, terima kasih atas kebaikan Om. Hati-hati di jalan", katanya. "Loh rumah kamu yang mana?, ini kan tempat pemakaman!" sahut pria itu. "Iya, tempat ini memang tujuan saya, di sebelah sana adalah makam ibu saya. Saya mau berikan bunga mawar ini supaya ibu damai di surga". Kembali anak kecil itu menimpalinya. Pria tersebut ternganga melihat seonggok makam yang tanahnya masih merah, menunjukkan bahwa itu adalah makam yang baru.

Tanpa buang waktu lagi pria itu kemudian memacu mobilnya. Dia kembali menuju ke toko bunga dan membatalkan pengiriman bunga pesanannya dan langsung membawanya sendiri dengan suatu harapan dia masih bisa menjumpai isterinya di rumah dalam keadaan hidup. Sesampai di rumah terlihat isterinya sedang memasak. Pria tersebut dalam keadaan menangis langsung memeluk isterinya sambil memberikan karangan bunga istimewa sebagai hadiah terindah di hari istimewanya.

Kisah diatas memang sebuah perumpamaan, namun kita dapat memetik setidaknya dua pelajaran dari kisah ini.  Pertama, kadangkala kita lupa waktu yang kita luangkan untuk orang yang kita kasihi adalah lebih berharga dari apapun yang kita kerjakan, tidaklah cukup untuk hanya mengatakan hubungan itu penting. Kita harus  menginvestasikan waktu dalam hubungan selagi masih diberi waktu. Dan kata-kata saja tidak ada artinya. [kitab]iyoha3:18[/kitab], berkata; "Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

Kedua  ingatlah kita tidak tahu berapa lama lagi kita hidup, berapa lama lagi kita memiliki kesempatan untuk mengekspresikan kasih. Alkitab berkata dalam [kitab]galat6:10[/kitab] "Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman."

[kitab]amsal3:27-28[/kitab], "Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: "Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi," sedangkan yang diminta ada padamu."

Jika Anda ingin  mengekspresikan kasih, sebaiknya lakukanlah sekarang. Selamat mengasihi!
Sumber : Berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami