6 Tanda Anda Butuh Berhenti Bicara
Sumber: Startupdaily.com.au

Kata Alkitab / 25 July 2014

Kalangan Sendiri

6 Tanda Anda Butuh Berhenti Bicara

Lori Official Writer
10370

Apakah Anda pernah berharap berhenti bicara barang lima menit sebelum kembali berbicara kembali? Karena banyak dari kita yang mengalami hal serupa, maka beberapa poin ini dapat membantu Anda untuk menghindarkan Anda dari perkataan yang dapat mempermalukan diri sendiri atau melukai orang lain.

 

Berikut enam tanda peringatan yang perlu Anda ketahui saat harus sejenak berhenti bicara.

 

#1 Mengucapkan komplain, bukan penjelasan

 

Dua hal ini tentunya sangat berbeda. Menjelaskan itu semudah menceritakan seseorang tentang kondisi Anda. Sedang perkataan komplain adalah saat Anda menunjukkan sikap ketidaksenangan kepada orang lain (baca Filipi 2: 14-15).

 

Kenyataannya memilih diam pasti akan lebih berat dibanding dengan menghindarkan diri dari komplain. Namun Tuhan akan selalu memberi Anda kemampuan itu, sehingga jika Anda ingin menjadi pribadi merdeka maka berhentilah melontarkan kata-kata komplain.

 

#2 Mengkritik seseorang

 

Saat seseorang berkata atau melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan, lalu Anda punya ratusan pemikiran yang hendak Anda beberkan. Namun tampaknya Anda harus menahan diri karena nats Alkitab di Tesalonika 4: 9 tertulis, “Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah”. Firman Tuhan mengingatkan Anda bahwa mengkritik seseorang kepada orang lain adalah salah. Kita butuh menopang satu dengan yang lainnya dengan kasih, dibandingkan dengan mengungkap kelemahan mereka dan menunjukkan kekurangan mereka.

 

#3 Melemahkan diri sendiri

 

Tanpa kita sadari perkataan seperti ‘Saya tidak bisa melakukan itu’ atau ‘Itu terlalu berat untuk saya emban’ hanya akan merendahkan diri kita dan kita membatasi kemampuan Tuhan. Ingat bahwa Tuhan lebih besar dari apapun yang Anda hadapi, dan Anda dapat melakukan apapun yang Anda butuhkan melalui Kristus yang memebri kekuatan. Hal ini sama seperti apa yang dialami oleh Daud muda saat menghadapi si raksasa Goliat.

 

#4 Membanggakan diri

 

Manusia kerap membanggakan diri dengan pencapaian-pencapaiannya, jika kita tidak berhati-hati maka Tuhan dapat sewaktu-waktu mengambil segala hal yang hendak dilakukan-Nya atas kita.

 

Segala hal yang kita lakukan patutnya dilakukan bersama dengan Tuhan. Dalam Korintus 3: 23, dikatakan bahwa hanya akan mengetahui apa yang sedang dan akan Tuhan lakukan dalam hidup kita jika kita mau belajar mencapai kesuksesan bersama dengan Tuhan. Kita sepatutnya patuh dengan setiap perkataan yang dapat atau tidak dapat kita bagikan kepada orang lain.  

 

#5 Menghakimi orang lain

 

Matius 7: 1 berkata, “Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi”. Hal ini tentu sangat penting diingat oleh orang-orang Kristen terutama dalam komunitas Kristiani. Kita sepatutnya terlebih dahulu mengoreksi diri sebelum menghakimi diri sendiri. Kekanglah lidah yang berupaya menghakimi dan taburkan belas kasihan kepada orang lain.

 

#6 Berkata negatif

 

Dunia ini penuh dengan hal-hal negatif yang dapat mempengaruhi perilaku. Banyak dari kita justru terjerumus dalam godaan untuk berpikir negatif. Anda mungkin orang yang sedang menghadapi persoalan hidup dan merasa putus asa, di tengah kondisi itu Anda akhirnya terhanyut dalam pikiran-pikiran dan perkataan negatif yang justru hanya memperburuk kondisi Anda.

 

 

 

Sumber: Joyce Meyer


Baca Juga Artikel Lainnya:

Lima Jari Berdoa

 

Sumber Pertolongan

 

Tersenyumlah Dengan Hatimu

 

The Power of Influence

 

Sri Hartati, Tinggalkan Pekerjaan Demi Selamatkan Anak Dari Narkoba

 

Inilah Beragam Kiriman Ucapan Selamat Untuk Jokowi

Sumber : Joycemeyer.org/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami