Cinta tidak memandang kondisi fisik, sebab itu dalam janji pernikahan ada pernyataan "saat sehat dan sakit." Penerimaan tanpa syarat membuat seseorang memiliki tekad untuk mencintai pasangannya walaupun ia tidak sempurna atau memiliki cacat fisik/disabilitas.
Jika disabilitas yang dialami pasangan Anda merupakan bawaan sejak lahir atau sesuatu yang terjadi sebelum pernikahan, mungkin hal ini akan lebih mudah karena Anda sudah mengenalnya lebih dahulu dan sudah mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan. Namun bagaimana jika hal itu terjadi di tengah perjalanan pernikahan Anda? Mungkin kecelakaan atau sakit? Apakah Anda siap?
Ada banyak orang yang awalnya berjuang untuk mempertahankan pernikahan mereka dan berusaha untuk setia pada janji pernikahannya namun pada akhirnya menyerah serta meninggalkan pasangannya. Stres, konflik, rasa sepi, kesedihan dan berbagai tekanan baik secara emosi maupun ekonomi karena kondisi yang tak terelakkan tersebut bisa menjadi sangat menghancurkan. Tetapi jika Anda bisa menyiasatinya, segala sesuatu yang terjadi akan semakin memperkuat hubungan Anda dengan pasangan. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan :
Akui kesedihan dan juga emosi yang Anda dan pasangan Anda rasakan
Rasa sedih, marah, dan depresi saat menghadapi kenyataan bahwa pasangan Anda mengalami disabilitas adalah sesuatu yang normal. Anda tidak perlu menyangkalnya, sebaliknya, hadapilah kenyataan dan terimalah keadaannya apa adanya. Ajak pasangan Anda untuk mendiskusikan perasaan dan juga perasaannya. Diskusi akan membantu Anda berdua untuk membangun rasa percaya satu sama lain dan memperkuat hubungan Anda.
Buat dia merasa dibutuhkan, hindari hubungan pasien-perawat
Mereka yang mengalami disabilitas seringkali menjadi rentan karena merasa tidak berguna. Untuk itu sangat penting membuat pasangan Anda tetap merasa dibutuhkan dan dikasihi. Ijinkan dia untuk melakukan pekerjaan yang masih bisa dalam jangkauannya dan kemampuannya. Buatlah daftar pekerjaan-pekerjaan itu dan ijinkan dia memilih untuk melakukan yang menurutnya ia mampu, dan jika tidak selesai hari itu juga, semangatilah dia dan ingatkan dia bahwa hal itu masih bisa dilanjutkan dikemudian hari.
Jika Anda terlalu protektif, hubungan Anda dan pasangan akan berujung seperti perawat dan pasiennya, hal ini membuat pasangan Anda merasa lemah dan tidak berguna. Sangat penting untuk mengingatkan diri Anda, bahwa apapun kondisi pasangan Anda, dia tetap bisa menjadi pasangan yang seimbang dan menjalani kehidupan bersama dengan saling menolong.
Tetap bersosialisasi dan juga memiliki waktu-waktu sendiri
Mereka yang mengalami disabilitas dan juga keluarganya cenderung menjadi menutup diri. Namun hal tersebut tidak sehat. Ijinkan orang lain tetap ada dalam kehidupan Anda dan pasangan. Milikilah waktu-waktu untuk berkumpul bersama keluarga, teman atau sahabat. Bahkan disarankan agar pasangan Anda dapat melakukan kegiatan dengan teman-temannya, demikian juga dengan Anda bersama sahabat dan teman-teman Anda. Waktu untuk diri sendiri sangat penting untuk kesehatan emosi, karena seluruh kehidupan Anda bukan hanya tentang pasangan Anda, demikian juga dia.
Jangan lupakan romantisme
Disabilitas yang dialami pasangan Anda bukan berarti menjadi akhir kehidupan romantis Anda. Sama seperti Anda, pasangan Anda pun tetap memiliki kebutuhan seksual, walau hal ini tidak selalu berbicara tentang seks, tetapi juga pelukan, ciuman dan saling berpegangan tangan menjadi ekspresi cinta yang sangat berharga. Menikmati waktu-waktu berdua, mengingat masa-masa indah dan kembali membangkitkan harapan bahwa segala sesuatunya akan menjadi lebih baik, dapat menjadi sebuah semangat baru untuk menjalani bahtera rumah tangga. Lakukanlah dengan hal-hal romantis yang sederhana, seperti makan malam berdua, atau sekedar jalan-jalan ke taman.
Apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, Tuhan turut campur tangan di dalamnya, bahkan melalui kondisi yang paling sukar sekalipun. Terus bangun iman dan harapan Anda dan juga pasangan bahwa segala sesuatu dalam kendali Tuhan. Semakin Anda percaya diri akan adanya harapan di masa depan, maka segala sesuatunya akan dapat dijalani dengan lebih baik. Mulailah lihat ke depan dengan penuh iman bahwa pasangan Anda akan semakin sehat dan rumah tangga serta kondisi ekonomi Anda akan membaik karena Tuhan akan membuka jalan bagi Anda dan pasangan.