Orang tua menjadi pihak terdekat anak yang bertugas membesarkan, mendidik, memenuhi kebutuhan anak hingga dewasa dan mandiri. Kenyataannya mengasuh anak itu tidaklah gampang, sebab pola asuh ayah dan ibu akan sangat berpengaruh kepada kerakter anak itu sendiri hingga dewasa.
Salah satu pola asuh yang berdampak negatif bagi sang anak adalah dengan hadirnya seorang ibu yang selalu mendominasi kehidupan anak. Sosok ibu yang selalu terlibat terlalu jauh terhadap kebutuhan anak secara ekstra ketat, tidak memberi ruang bagi anak untuk lebih mandiri, percaya diri dan menjalin interaksi yang baik dengan dunia luar. Dengan itu, perlu bagi anda para ibu untuk menempatkan posisi anda.
Menjadi pengawas
Tempatkan posisi anda sebagai pengawas bagi anak. Misalnya, ketika anak tengah bermain, coba untuk tidak membatasi kreativitas anak. Biarkan anak mencoba sendiri dengan kemampuannya sendiri. Saat anak tak mengerti, saat itulah anak hadir untuk mengarahkannya. "Anak menjadi berkembang ketika mereka memiliki kesempatan memilih apa yang ingin mereka lakukan, atau yang ingin mereka mainkan dalam situasi tertentu," ujar Jean Ispa, peneliti dari University of Missouri, seperti dilansir Times of India.
Pemberi Pandangan
Ibu yang dominan kerap ikut campur dalam mengambil keputusan bagi sang anak. Sehingga anak merasa dibatasi dan dikekang. Untuk itu, ketika sang anak sedang menghadapi persoalan baik dengan teman atau keluarga, berilah pandangan positif dan biarkan anak yang mengambil keputusan sendiri.
Menjadi sahabat
Ketika seorang ibu menempatkan posisinya sebagai sahabat bagi anaknya, karakter anak akan terbangun menjadi seorang yang terbuka atau ekstrovert. Kasus ini dapat dilihat antara hubungan ibu dengan anak perempuannya, ketika sang ibu dapat masuk dalam dunia anak gadisnya, baik dalam pergaulan, masa depan dan cara pandang terhadap diri sendiri, saat itulah anak menganggap bahwa ibunya menjadi sahabat terbaiknya.
Menjadi pendidik
Naluri seorang ibu mengalir ketika ia menyadari harus memenuhi kebutuhan sang anak. Namun tidak dengan secara berlebihan. Ada kalanya ibu harus mengajarkan anak untuk dapat memahami tentang sulitnya memperoleh sesuatu dalam hidup. Sehingga anak secara tidak langsung dididik untuk hidup dengan mandiri. Melibatkan anak dalam memenuhi kebutuhannya, misalnya mengambil makan, pakaian, menyusun buku sekolah secara mandiri adalah cara yang baik agar tidak membentuk anak menjadi pribadi yang manja dan bergantung pada anda.
Ketika anda menyadari besarnya dampak negatif dari pola asuh anda yang dominan, tentu akan membuat anda berpikir kembali untuk menerapkan poin-poin di atas. Para ibu, sadarilah bahwa karakter anak terbentuk dari cara anda mendidiknya. Selamat menjadi ibu yang didambakan oleh setiap anak.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Anak Telat Menikah, Bagaimana Menyikapinya?
Bentuk Cinta Orang Tua yang Dibutuhkan Anak
Mirip Obama, Adegan Setan di 'Son of God' Dipotong
Persiapan Mental Anak yang Orangtuanya Menikah Lagi
Sumber : Berbagai Sumber/Jawaban.com/LS