Manusia Dirancang Untuk Tidak Bekerja?
Sumber: quickchicken.co.id

Kata Alkitab / 20 February 2014

Kalangan Sendiri

Manusia Dirancang Untuk Tidak Bekerja?

Puji Astuti Official Writer
5486

Bob Black seorang penganut pandangan politik Anarchism atau sering menyebut diri mereka komunitas tanpa negara menyatakan dalam essainya yang berjudul "The Abolition of Work" bahwa "Tidak seorangpun harus bekerja. Bekerja adalah sumber hampir bagi semua kesengsaraan di dunia ini. Hampir semua kejahatan yang bisa Anda sebutkan berasal dari bekerja atau dunia yang dirancang untuk bekerja. Untuk menghentikan kesengsaraan ini, kita harus berhenti bekerja." Tapi apakah pandangan Bob Black ini benar?

Ada beberapa kelompok orang Kristen memiliki pandangan serupa dengan Bob Black ini, mengacu kepada saat Tuhan berfirman kepada Adam dimana dia harus bersusah payah untuk mencari rezekinya ( [kitab]kejad3:17-19[/kitab] ). Namun kebenarannya tidaklah demikian, karena dalam [kitab]kejad2:15[/kitab] dituliskan setelah Tuhan menciptakan manusia, Ia menempatkannya di Taman Eden agar manusia tersebut mengusahakan dan memelihara taman itu.

Jadi sejak awal, Tuhan sudah merancangkan manusia untuk bekerja. Bahkan di awal kitab Kejadian dituliskan Allah bekerja menciptakan alam semesta ini dan segala isinya ( [kitab]kelua31:17[/kitab] ), Dia bekerja selama enam hari dan berhenti pada hari ke tujuh. Itu sebabnya bekerja bukanlah sebuah kutuk, hal itu adalah salah satu gaya hidup Ilahi.

Pekerjaan sekuler dan rohani

Salah satu pandangan yang salah tentang pekerjaan adalah adanya pengelompokan pekerjaan sekuler dan rohani. Ada orang-orang yang memandang pekerjaan di luar gerejawi adalah pekerjaan sekuler. Namun hal ini tidak sepenuhnya benar, karena dalam Alkitab banyak mengajarkan berbagai hal yang berhubungan dengan pekerjaan dan sebagian besar bukanlah hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan rohaniawan.

Sebaliknya Alkitab banyak mengajarkan hubungan antara tuan dan hamba, tentang waktu bekerja dan bagaimana membayar upah pekerja. Bahkan Yesus pun selama 30 tahun hidup di dunia ini bekerja sebagai tukang kayu, meneruskan usaha Yusuf hingga kemudian Ia melayani.

Rasul Paulus mengajarkan kepada jemaat Kolose untuk menyikapi pekerjaan seperti ini :
"Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." ~ Kolose 33: 22-23.

Hal ini menjadikan apapun pekerjaan kita menjadi sesuatu yang bernilai rohani, jika kita mengerjakan pekerjaan kita untuk Tuhan, maka itu adalah salah satu bentuk penyembahan kita kepada-Nya. Dengan cara demikian kita memuliakan Tuhan melalui proses dan hasil pekerjaan kita. Jadi, mari kita mengerjakan pekerjaan yang Tuhan sudah percayakan kepada kita dengan sukacita.

Baca Juga Artikel Lainnya:

Inilah Para Pemenang Quiz Gambar Gizmo dan Games Superbook

Roger Danuarta Terlibat Narkoba, Ibunda: Harap Dimaklumilah!

PVMBG Imbau Waspadai Erupsi Gunung Anak Krakatau

Di Valentine, Paus Fransiskus Beri Resep Pernikahan Langgeng

PVMBG Prediksi Letusan Susulan Gunung Kelud Lebih Kecil

Yosi 'Project Pop' Bersyukur Menjadi Host Obat Malam

Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami