9 Cara Hentikan Pertengkaran (1)

Single / 15 December 2014

Kalangan Sendiri

9 Cara Hentikan Pertengkaran (1)

daniel.tanamal Official Writer
2841
<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]-->

Selisih paham yang berujung pada pertengkaran adalah sebuah kondisi yang wajar ditemukan dalam diri setiap pasangan yang sedang menjajaki hubungan, terutama mereka yang sedang menuju persiapan pernikahan. Banyak orang tidak menyadari bahwa kelangsungan hubungan cinta, baik itu dalam tahap pacaran ataupun sudah menikah, sebenarnya terletak pada kemauan berkompromi.

Caro Handley lewat bukunya Sorted In 30 Days Relationship memberikan panduan agar setiap pasangan bisa mengutarakan keinginan dan menegosiasikannya dan memuaskan kedua belah pihak

1. Pilih waktu ketika suasana hati Anda dan dia sedang baik

Cara ini akan membuat Anda berdua berbicara dengan lebih terbuka dan tenang. Jika salah satu sedang tidak mood, negosiasi bisa berjalan sangat panjang dan keras atau malah berakhir dengan pertengkaran.

2. Pastikan tidak ada interupsi

Misalnya deringan telepon, tamu, atau anak-anak (bagi yang sudah berkeluarga). Semakin sedikit gangguan, pembicaraan akan lebih terfokus dan masalah akan cepat menemukan titik terang.

3. Duduklah berhadapan

Duduklah saling berhadapan di meja makan. Ini akan menciptakan suasana serius dan membantu Anda berdua merasa lebih dewasa sekaligus merasa sejajar. Hindari situasi Anda berdiri, dia duduk.

4. Bicara secara bergantian

Sering kali kita merasa bahwa suara kitalah yang harus didengar. Padahal, yang adil adalah Anda berdua saling mendengarkan. Utarakanlah masalah dan pendapat secara bergantian, jangan berebut bicara.

5. Bersedia mengalah untuk beberapa hal

Sering kali masing-masing pihak ingin jadi pemenang. Padahal, jika Anda berdua mengalah untuk beberapa hal, masalah cepat selesai. Sadarilah bahwa benar atau salah bukanlah hal yang mutlak. Ini hanya perbedaan sudut pandang saja. Jangan terbawa emosi yah...



<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> Halaman : 1

Ikuti Kami