Walau gaji tambahan ini akan diterima setiap tahunnya, namun tak sedikit yang menggunakan THR secara percuma tanpa tahu strategi mengelolanya untuk tujuan investasi. Hal ini senada dengan ucapan Konsultan Keuangan Ahmad Gozali bahwa dana THR bisa saja dialokasikan untuk investasi yang lebih besar. Seperti dalam perincian berikut:
- 2.5-10% digunakan untuk sumbangan (zakat/perpuluhan)
- 5-30% digunakan untuk membayar utang
- 10-20% digunakan untuk menabung dan investasi
- 40-82.5% digunakan untuk memenuhi kebutuhan
Rincian di atas juga sangat bermanfaat saat menyambut persiapan hari besar yang banyak sekali menuntut pengeluaran. Karena setidaknya 20% pengeluaran akan mengalami peningkatan.
Jika ingin lebih menggenjot pengeluaran, Anda juga butuh belajar memprioritaskan antara keinginan (wants) dan kebutuhan (needs). Wants lebih kepada keinginan sesaat karena euforia yang timbul dari hadirnya uang dalam jumlah besar, seperti THR. Sementara needs adalah kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Jadi, saat THR sudah ada ditangan, segera alokasikan keuangan secara proporsional seperti rincian di atas.
Sementara untuk prospek investasi, silahkan pikirkan ide bisnis untuk mengembangkan modal sebesar 10 % tersebut. Seperti contoh alternatif pilihan investasi ini:
Kedua, Emas yang masih memberi imbal hasil yang terus meningkat dalam jangka sekitar 1-3 tahun.
Ketiga, Deposito bank dengan bunga yang cukup tinggi.
Keempat, Properti. Jika THR Anda cukup besar dan dapat digunakan membeli sebidang tanah, jangan ragu memilih properti karena menawarkan imbal hasil yang sangat menarik.
Kelima, Membangun usaha sendiri, seperti toko online, warung, atau peternakan, yang tergantung dengan besar modal dan minat Anda.
Sumber : Kontan.co.id/Detik.com/ls