Saat Tangan Kananmu Memberi, Sembunyikan Tangan Kirimu
Sumber: www.vemale.com

Kata Alkitab / 24 November 2014

Kalangan Sendiri

Saat Tangan Kananmu Memberi, Sembunyikan Tangan Kirimu

Tiurma Ida Purba Official Writer
8592

Dalam sebuah kesempatan Joshua mendapat kesempatan menjadi ketua dalam sebuah acara event di gerejanya, bahwa akan mengadakan bakti sosial yang bertemakan “ berbagi nasi”. Tujuan bakti sosial ini adalah membantu mereka yang sehari-harinya saja susah untuk makan. Tentunya kesempatan ini tidak dilewatkan oleh Joshua dan kedua temannya yaitu Grace dan Hari. Hasilnya banyak orang terbantu oleh event ini. Anak-anak jalanan khususnya mendapat nasi untuk mengisi perut mereka.

Namun, Grace dan Hari mempunyai tujuan yang berbeda. Mendapatkan sesuatu pujian adalah tujuan mereka dalam event ini. Mereka gila akan pujian orang lain. Karena mereka tidak tulus dalam memberi, maka Joshua memberikan nasehat kepada mereka bahwa, “ Saat tangan kananmu memberi, sembunyikan tangan kirimu”. Cerita ini berpesan bahwa saat tangan kanan memberi, tangan kiri tidak boleh tahu. Kita dituntut untuk memberi dengan hati yang murni.

Banyak kisah yang berbicara tentang kemurahan hati.

1. Kisah janda miskin di Sarfat dalam perjanjian lama. Janda miskin itu memberi makan Elia dalam kekurangannya. ( 1 Raja – Raja 17:7-24 ).

Ketika Elia mengalami kemarau panjang di Sarfat, ia bertemu dengan seorang janda miskin. Ketika ia meminta roti kepada sang janda, “ perempuan itu menjawab : “ Demi Tuhan, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati,” ( 1 raja-raja 17:12).

 

2. Dalam perjanjian baru, alkitab bercerita tentang seorang janda yang memberikan persembahan dari kekurangannya. Janda ini hanya memberikan dua peser saja ke dalam peti, sedangkan orang-orang kaya yang mungkin memasukkan aplop besar. Tetapi ternyata jumlah kecil itu mendapat reaksi sangat positif dari Yesus. "Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu." (Lukas 21:3). Mengapa bisa demikian? "Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya." (ay 4).

Kenapa harus bermurah hati ? Karena Allah yang kita sembah adalah Bapa yang murah hati. Lukas 6:36 berkata : “ Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati “  Berbicara tentang hati, sudah jelas pasti berhubungan dengan sikap hati. Bagaimana sikap hatinya dalam memberi? Berbicara tentang persembahan, Tuhan tidak pernah seberapa besar persembahan anda, tetapi sikap hati. Pada dasarnya manusia memiliki ego yang tinggi. Namun, sebagai manusia yang sudah dilahirkan baru sepatutnyalah manusia lama di buang jauh-jauh. Berbuat baik memang penting, namun jauh lebih penting adalah tujuannya. Jika berbuat baik hanya untuk mendapatkan pujian semata, sia-sialah perbuatan baik kita. Maka dari itu, dalam melakukan sesuatu kita harus bisa menentukan tujuan terlebih dahulu. Tujuan adalah hal yang utama.

Tujuan yang positif akan membawa kita kepada tuaian yang sempurna. Apa yang kita tabur, itu yang kita tuai. Banyak orang harus belajar untuk melakukan sesuatu hal dengan hati yang tulus. Tidak mudah memang. Hati yang  tulus lahir dari setiap Kasih Kristus yang lahir dalam hati anda. Ada satu lagi firmanNya yang berkata : “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” (Kolose 3:23)

Kali ini anda diajak untuk lebih memurnikan hati, memurnikan tujuan kita, dan untuk siapa melakukannya. Tiga hal ini menjadi satu paket dalam melakukan sesuatu. Dengan paket ini, maka anda tidak akan merasa kecewa untuk melakukan apapun, karena kita melakukannya seperti untuk Tuhan bukan untuk manusia.

Kepada siapa anda dapat bermurah hati ? Anda  dapat bermurah hati kepada siapa saja. Tak peduli orang kaya atau orang miskin. Kapan dan dimana anda dapat bermurah hati ? Anda dapat bermurah hati dimana saja dan kapan saja. Ingat, waktu hidup di bumi ini tidak panjang. Gunakanlah waktu untuk melakukan hal yang baik. 

Sumber : inspirasi.com/airhidup.com/by tiur
Halaman :
1

Ikuti Kami