Aneurisma adalah penyakit pelebaran abnormal pada pembuluh nadi karena kondisi dinding pembuluh darah yang lemah. Penyakit ini biasanya menyerang pembuluh nadi bagian perut, jantung, otot, lutut, paha, usus dan limpa. Sedang yang dialami Gayatri adalah aneurisma otak atau pecahnya pembuluh darah di otak.
Pendarahan otak ini disebut juga dengan stroke hemoragik dimana pembuluh arteri/darah otak bocor atau pecah. Akibatnya darah mengalir memenuhi area otak dan meningkatkan tekanan di dalamnya. Sehingga sangat berisiko pada kematian jaringan saraf.
Seperti dilansir Webmd.com, aneurisma cenderung terjadi oleh faktor pengerasan pembuluh darah hingga penuaan. Selain itu, beberapa faktor ini juga dapat menyebabkan aneurisma otak, yakni:
Penyakit turunan. Orang yang memiliki riwayat keluarga aneurisma otak lebih mungkin mendapat penyakit turunan yang sama.
Penderita penyakit sebelumnya. Para penderita yang didiagnosa mengalami penyakit aneurisma otak akan sangat rentan terserang penyakit lainnya.
Jenis kelamin. Penyakit yang satu ini lebih banyak menyerang kaum perempuan.
Suku Dari segi suku, penyakit ini lebih banyak dialami oleh suku Afrika-Amerika dibanding kaum kulit putih.
Hipertensi. Jenis stroke hemoragik yang cukup sering adalah jenis pendarahan subaraknoid atau pendarahan di dalam rongga di antara permukaan otak dan tulang tengkorak. Jadi, orang yang memiliki riwayat penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi besar kemungkinan terserang aneurisma otak.
Merokok. Selain menjadi penyebab tekanan darah, rokok juga sangat berdampak pada penyebab pecahnya pembuluh darah di otak.
Untuk diketahui, aneurisma otak adalah jenis penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Sehingga perlu mewaspadai gejala-gejala penyakit seperti rasa sakit tiba-tiba di area otak. Ketika itu terjadi, seseorang akan mengalami sakit kepala parah , penglihatan kabur, perubahan bahasa dan nyeri leher.
Berbeda dengan tingkat gejala sakit kepala yang sudah sangat parah, ditandai dengan gejala seperti sakit leher, mual dan muntah, sensitif terhadap cahaya, pingsan atau kehilangan kesadaran dan kejang-kejang.
Untuk menghindari risiko fatalnya penyakit ini, dianjurkan agar mereka yang mengalami gejala-gejala di atas untuk mengikuti Computed Tomography (CT) Scan untuk mengidentifikasi pendarahan di otak, Computered Tomography Angiogram (CTA) Scan untuk mengevaluasi gambaran pembuluh darah dan Magnetic Resonance Angiography (MRA) untuk menunjukkan gambaran pembuluh darah dalam tubuh.
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menghindari risiko pembuluh darah yang semkain fatal.
Sumber : Webmd.com/jawaban.com/ls