Kala Pasangan Berkata Kasar dan Menyakitkan
Sumber: sidomi.com

Marriage / 11 October 2014

Kalangan Sendiri

Kala Pasangan Berkata Kasar dan Menyakitkan

Lois Official Writer
38523
Kata-kata bisa lebih tajam dan menyakitkan daripada kekerasan fisik karena menembus jiwa dan perasaan seseorang, apalagi jika kata-kata kasar keluar dari mulut orang yang dekat dengan kita seperti pasangan. Jika hal ini terjadi pada Anda, sebaiknya jangan hanya berdiam diri dan pasrah.

Psikolog Ratih Ibrahim mengatakan, perkataan dan perlakuan kasar pasangan bukanlah hal yang pantas untuk dilakukan karena setiap orang memiliki hak untuk dihormati, dihargai, dan diperlakukan dengan pantas. "Kondisi ini bisa berdampak buruk untuk kesehatan diri dan mengancam pernikahan," ujar Ratih. Apalagi jika hal itu dibiarkan terus menerus, tindakan yang sama pasti akan terulang terus-menerus.

Jadi apakah yang harus dilakukan?
-Yang pertama adalah jangan langsung menyalahkan diri sendiri dan merasa layak mendapatkan perlakuan tersebut. Perlakuan kasar pasangan disebabkan karena itu memang karakter dari kepribadiannya yang terbentuk dari interaksi antara faktor genetik dan lingkungannya serta pengalaman hidupnya.
-Yang kedua adalah melakukan konfrontasi dengan membicarakannya secara baik-baik. Untuk hal ini, carilah waktu dan tempat yang tepat untuk mengajak pasangan berdiskusi dengan serius. "Mulailah dengan memberitahukan bahwa Anda peduli dengannya namun Anda tidak senang dengan cara dia memperlakukan Anda, hal ini mempengaruhi perasaan Anda terhadapnya dan Anda kuatir hal ini dapat merusak hubungan," saran Ratih.
-Jika dia merasa tak mengetahui apa saja prilakunya yang dianggap kasar oleh Anda, jelaskan dengan contoh-contoh.
-Namun jika pasangan kembali marah dan berkata kasar, katakan padanya dengan tegas dan yakin bahwa apa yang dilakukannya itu menyakiti Anda. "Terus ingatkan kembali dirinya secara konsisten ketika ia mengulangi kembali perilaku yang bersifat merendahkan / tidak menghargai Anda," jelas Ratih.
-Jika tidak bisa diajak berdiskusi, lakukan konfrontasi langsung saat dia berkata-kata kasar pada Anda. Jangan terpancing untuk berdebat meskipun suami membela diri dan membuat alasan. Cukup tegaskan terus-menerus bahwa Anda tidak mau berbicara dengan cara yang kasar karena hal tersebut termasuk penganiayaan secara emosional.

Jika Anda sudah melakukan hal di atas namun tidak mempan, mintalah bantuan psikolog ataupun pemimpin rohani yang dapat Anda percayai. Kadang-kadang dengan mengungkapkannya kepada pihak yang ahli, hal ini akan membuat perubahan di dalam hidup Anda. Jangan lupa untuk terus menaruh Yesus dalam keluarga Anda.
Sumber : detik.com by lois ho/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami