Isteri Yang Bijaksana, Andakah Orangnya?
Sumber: Jonya via Getty

Marriage / 1 October 2014

Kalangan Sendiri

Isteri Yang Bijaksana, Andakah Orangnya?

Puji Astuti Official Writer
3504
Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat: Laki-laki yang tua  hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan. Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik  dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya,  hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang. (Titus 2:1-5 TB)

Dalam artikel hari ini, penulis ingin mengajak semua pembaca untuk bersama-sama dengan penulis menyimak beberapa karakter penting yang mutlak harus dimiliki oleh kaum ibu untuk dapat dengan rajin mengatur rumah tangga mereka. Firman Tuhan memberikan sebuah pedoman bagi setiap wanita bagaimana caranya menjadi seorang isteri yang dapat mengatur rumah tangganya. Pertama-tama setiap wanita yang baru berumah tangga memerlukan seorang mentor yang dapat mengajarkan hal-hal yang baik tentang bagaimana ia dapat mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.

Mentor yang cakap untuk mengajarkan dan mendidik wanita muda harus sesuai dengan kriteria Alkitab, yaitu kaum ibu yang tua, rajin beribadah, tidak suka memfitnah, tidak suka minuman keras, namun cakap mengajarkan hal-hal yang baik. Kriteria ini harus dipenuhi sebagai seorang mentor. Dapatkah Anda membayangkan apa yang akan terjadi jika sang mentor hidup dalam karakter yang tidak terpuji dan tidak teruji, seperti: suka memfitnah, suka berbagi cerita tentang orang lain (gosip), mudah tersinggung serta memiliki emosi yang tidak terkendalikan, tidak hidup dalam kekudusan, suka menghasut, penuh dengan kebencian, suka menghakimi serta penuh dengan iri hati? Jika karakter negatif seperti ini dimiliki oleh sang mentor bagaimana perilaku anak didiknya dikemudian hari?

Karena itu kriteria seperti yang tercantum dalam Firman Tuhan harus dipenuhi oleh seorang mentor agar ia dapat mendidik para wanita muda yang baru berumah tangga untuk mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang. Sebagai seorang mentor ia harus mampu menyimpan pelbagai rahasia peribadi dari kaum ibu muda yang dididiknya; ia harus memiliki kemampuan untuk mendengar keluhan-keluhan yang disampaikan kaum ibu muda serta mampu memberikan pengarahan tanpa menghakimi dan tanpa berpihak. Seorang mentor harus mampu berpikir bahwa ia adalah seorang duta yang membawa damai dan kehadirannya adalah untuk membantu kaum ibu muda yang membutuhkan uluran tangannya tanpa menarik keuntungan untuk kepentingan pribadi dari orang yang ditolongnya.

Sasaran yang harus dicapai sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan adalah bagaimana mengajarkan hal-hal yang baik yang dapat menghasilkan kaum ibu muda yang mengerti fungsi seorang isteri sesuai dengan kriteria Firman Tuhan. Setiap isteri dipanggil untuk mengasihi suami dan anak-anaknya, dengan perkataan lain setiap isteri dipanggil untuk mengasihi keluarganya. Pada saat ini terjadi penulis yakin rumah tangga tersebut akan dipenuhi dengan gelak tawa, suka cita yang meluap, kebijaksanaan akan mewarnai prilaku setiap anggota keluarga yang ada, saling membantu dan saling menghormati akan menjadi tanda yang nyata dalam rumah tangga ini sehingga nama Tuhan dipermuliakan melalui keluarga ini. Semoga bermanfaat dan boleh menjadi berkat.

 

Penulis

Rev.Dr. Harry Lee, MD.,Psy.D.

Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California

www.rccla.org

<!--[endif]-->--> Sumber : Rev.Dr. Harry Lee, MD.,Psy.D.
Halaman :
1

Ikuti Kami