Menilik Sejarah Sukses Toko Buku Gramedia
Sumber: Tribunnews.com

Career / 27 January 2014

Kalangan Sendiri

Menilik Sejarah Sukses Toko Buku Gramedia

Lori Official Writer
28837

Kesuksesan toko buku Gramedia (atau Graha Media) tak terlepas dari cerita perjalanan pertama kali dibangun oleh dua sahabat yang memiliki visi yang sama untuk mengembangkan dunia pendidikan di Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan demi masa depan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Kehadiran Gramedia ini tak terlepas dari kiprah kedua sosok yang banyak berkontribusi di bidang jurnalistik, yakni Jacob Oetama dan Petrus Kanisius Ojong.

Kompas Gramedia berdiri sejak 2 Februari 1970 dan membuka gerainya yang pertama di sebuah toko berukuran 25 meter persegi di daerah Gajah Mada, Jakarta Pusat. Awalnya gerai ini di bawah tangung jawab Ojong, disamping kiprah keduanya dalam menangani majalah Intisari (1963) dan harian Kompas (1965). Seiring waktu, keseriusan keduanya pun berdampak besar bagi Gramedia.  

Hingga sepeninggal Petrus Kanisius Ojong pada tahun 1980, Jakob Oetama memang sempat mengalami kesulitan dalam penanganan PT. Gramedia. Sebab mantan wartawan ini mengaku tak tahu menahu soal bisnis dan managemen. Namun berkat keinginnya untuk terus membangun Gramedia, ia tetap berupaya untuk belajar menggali kemampuan wirausahanya, seperti yang telah dilakukan oleh Ojong.

Kini, Gramedia terus mengembangkan sayapnya. Tak hanya dalam penjualan buku, namun juga semakin menberi variasi produknya seperti penjualan  beragam aksesoris yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Meskipun toko buku Gramedia sudah berkembang pesat dan memiliki puluhan gerai di seluruh Indonesia, pria kelahiran Borobudur, Mangelang 27 September 1931 ini hanya menuturkan bahwa pencapaian tersebut terbilang ‘lumayan’. Pria yang telah banyak berkontribusi di dunia jurnalistik atau pers dan media ini memang dikenal sebagai sosok yang rendah hati.

Hingga saat ini, Gramedia dikenal sebagai toko buku terbesar di Indonesia dan tetap menjaga visinya semula untuk meningkatkan pendidikan masyarakat Indonesia lewat buku. Kehadiran Gramedia kiranya tak hanya sekedar bisnis atau peluang usaha belaka, namun juga sebagai wadah dalam ‘membuka jendela dunia’ lewat buku.


Baca Juga Artikel Lainnya:

Irene Holle, Wanita Sukses Berdayakan Sampah jadi Kompos

Amalia Thessen, Mahasiswi yang Sukses Berjualan di Kampus

Apapun Profesinya Tetap Hasilkan Buku, Berani?

Gereja Era Bizantium Ditemukan di Israel

Jawaban.com Membawa Inspirasi

 

Sumber : Berbagai Sumber/Jawaban.com/LS
Halaman :
1

Ikuti Kami