Mengapa Anak Saya Tidak Percaya Diri
Sumber: google

Pelayanan Anak / 26 September 2014

Kalangan Sendiri

Mengapa Anak Saya Tidak Percaya Diri

Hevi Teri Official Writer
3123

Mengenali anak-anak ini mempunyai rasa percaya diri yang cukup:

  1. Kita harus mempunyai perspektif yang jelas tentang yang kita maksud dengan kurang percaya diri. Seorang anak mempunyai keunikan masing-masing, anak yang bawaannya adalah anak yang perasa, lebih peka artinya waktu dia merasa cemas atau takut dia lebih merasakan kecemasannya. Nah kita harus berhati-hati untuk tidak melabelkan anak yang perasa ini anak yang tidak percaya diri.

Penyebab anak-anak gagal dalam mengerjakan tugas ujian di sekolah, pada halnya anak itu mampu adalah:

  1. Kemungkinan yang umum adalah anak tegang pada waktu mengerjakan ujiannya.

  2. Ada anak yang waktu belajar menyimpan informasi di dalam 'short memory' memori jangka pendek, bukan masuk ke dalam memori jangka panjang. Sehingga pada saat sore sudah belajar besoknya memori jangka pendeknya sudah menguap. Kalau kasusnya seperti ini ada beberapa yang bisa dilakukan:

    1. Menyimpan informasi belajarnya dalam memory jangka panjang.

    2. Belajar dengan sistem cicilan atau tabungan maka informasi tersebut bisa diselipkan dalam memori jangka panjangnya.

    3. Melatih anak ulangan di rumah.

Mazmur 49:17,18, "Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambahm sebab pada waktu matinya semuanya itu tidak dibawanya serta, kemuliaannya tidak akan turun mengikuti dia."

Tuhan memberikan pesan di sini yaitu milikilah perspektif hidup yang tepat, bahwa kemuliaan seseorang tidaklah bergantung pada kekayaannya, dengan kata lain hati-hati sebagai orang tua agar kita tidak menempatkan harta atau hal yang bersifat sangat fisik pada porsi yang terlalu besar, karena itu justru akan menimbulkan tekanan yang berlebihan pada anak dan akan justru membunuh kepercayaan dirinya bukan menumbuhkannya. Justru yang penting bagi kepercayaan diri anak adalah perlakuan orangtua yang penuh kasih dan penuh penerimaan.


by. Pdt. Dr. Paul Gunadi(TELAGA.org)

Sumber : google
Halaman :
1

Ikuti Kami