Mengapa Anak Saya Tidak Percaya Diri
Sumber: denniaprelia.blogspot.com

Pelayanan Anak / 25 September 2014

Kalangan Sendiri

Mengapa Anak Saya Tidak Percaya Diri

Hevi Teri Official Writer
1693

Percaya diri pada anak berkaitan langsung dengan tugas-tugas akademiknya, jadi biasanya kepercayaan diri anak itu berkaitan dengan tugas-tugas sekolah. Kalau ia mendapatkan konfirmasi bahwa dia adalah seorang pelajar yang baik, kemungkinan besar kepercayaan dirinya akan tertopang.

Pada masa remaja kepercayaan diri seorang anak mulai bercabang, bukan saja pada segi yang bersifat akademik tetapi juga:

  1. Penampilan fisiknya, jadi anak-anak yang mempunyai penampilan fisik yang baik dan dihargai oleh teman-temannya karena penampilan fisiknya itu juga akan mengalami dukungan.

  2. Cabangnya adalah dalam hal-hal yang berkaitan dengan pergaulan sosialnya, jika ia diterima dengan baik maka harga dirinya pun atau kepercayaan dirinya akan tertopang pula.

Kepercayaan diri anak sangat bertalian dengan perlakuan orang tua pada si anak justru di masa-masa sebelum dia bersekolah. Dengan kata lain apa yang kita berikan kepada anak-anak di usia-usia di bawah misalnya 5, 6 tahun akan sangat mempengaruhi kepercayaan dirinya sewaktu dia nanti memasuki sekolah. Perlakuan orang tua yang penuh kehangatan itu adalah suatu modal yang akan memberikan si anak kekuatan melangkah keluar dari lingkup rumahnya memasuki tempat yang asing baginya.

Semakin seorang anak kuat berakar karena dia tahu dicintai dan diterima apa adanya di rumahnya sendiri, dia seolah-olah akan mendapatkan lebih banyak energi untuk melangkah keluar menghadapi tantangan dan tuntutan dari luar. Kebalikannya, anak yang mengalami banyak ketegangan dan perlakuan orang tua lebih bersifat kritis, memarahinya atau hidup di mana orang tua mempunyai hubungan nikah yang tidak baik, anak justru tidak mempunyai kekuatan, dia justru merasa lemah, akhirnya waktu dia harus melangkah keluar dia bukannya berani tapi justru merasa takut.


lanjut ke "Mengapa Anak Saya Tidak Percaya Diri" bagian 2

by. Pdt. Dr. Paul Gunadi(TELAGA.org)

Sumber : google
Halaman :
1

Ikuti Kami