Menurut data yang dilansir oleh DJPU Kementerian Keuangan, persentase tersebut dilihat dari posisi utang pada Desember 2004 sebesar Rp 1.299,5 triliun hingga Agustus 2014 sebesar Rp 2.531,81 triliun. Diharapkan pada akhir jabatan bulan Oktober 2014, utang tersebut akan berkurang.
Namun dalam APBN Perubahan 2014, paling tidak Indonesia akan menambah utang Rp 102,206 triliun lagi hingga akhir tahun ini. Utang-utang tersebut bersumber dari penerbitan SBN sebesar Rp 264,983 triliun, pembayaran SBN jatuh tempo dan buy back Rp 168,199 triliun.
Berikut ini posisi utang Indonesia sejak Desember 2004 hingga Agustus 2014, yaitu :
2004: Rp1.299,50 triliun
2005: Rp1.313,29 triliun
2006: Rp1.302,16 triliun
2007: Rp1.389,41 triliun
2008: Rp1.636,74 triliun
2009: Rp1.590,66 triliun
2010: Rp1.681,66 triliun
2011: Rp1.808,95 triliun
2012: Rp1.977,71 triliun
2013: Rp2.371,39 triliun
Agustus 2014: Rp2.531,81 triliun.
Jika memang akan ada utang tambahan sampai Desember 2014 ini, maka utang Indonesia akan makin bertambah hampir mencapai tiga triliun. Kita harapkan, utang ini tidak makin menumpuk dan dapat berkurang saat pemerintahan mendatang.
Sumber : okezone.com by lois ho/jawaban.com