Latar belakang yang menyebabkan respek anak terhadap orang tua pada masa sekarang menurun:
Saat ini kita sedang memasuki iklim yang baru yaitu iklim demokrasi. Iklim ini mewabah dan telah benar-benar mempengaruhi dunia secara keseluruhan sehingga akibatnya kita tidak mudah untuk menghormati seseorang berdasarkan statusnya atau siapa.
Kita sekarang cenderung memberikan penghormatan atas dasar karya atau hasil atau perbuatan. Jadi orang yang kita anggap layak untuk menerima penghormatan adalah orang yang telah menghasilkan sesuatu, telah berbuat sesuatu yang memang sepatutnyalah menerima penghormatan. Sementara kalau pada zaman dulu, hidup dalam zaman fiodal. Seseorang mendapatkan pengakuan, penghormatan bukan berdasarkan hasil karyanya tapi atas dasar siapa orang tuanya, contoh seorang raja dipilih karena dia adalah anak dari ayahnya yang adalah penguasa sebelumnya.
Cara menumbuhkan respek anak terhadap orang tua adalah sbb:
Pertama-tama anak itu haruslah anak yang mengenal Tuhan dan takut akan Tuhan. Menghormati orang tua bukanlah pilihan, tetapi merupakan satu dari 10 hukum Tuhan yaitu "hormatilah ayahmu dan ibumu supaya panjang umurmu." Anak yang tidak bisa menghormati orang tua akan sulit sekali menghormati Tuhan. Secara praktis yang harus dilakukan orang tua, sehingga anak-anak bisa hormat kepada orang tua.
Secara prinsip orang tua haruslah menjadi orang tua yang konsisten, orang tua yang sama dalam dan luar, orang tua yang tidak berpura-pura. Tatkala anak menyaksikan ketidakkonsistenan reaksi yang biasanya ditunjukkan adalah kemarahan kepada orang tua, dan kemarahan itu berakhir dengan tidak lagi hormat kepada orang tua.
Mazmur 92:13-16 berkata: "Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait Tuhan akan bertunas di pelaratan Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan, bahwa Tuhan itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan padaNya."
Orang tua seharusnyalah menjadi orang yang benar, orang yang benar bukan orang yang sempurna tapi orang yang terus berusaha untuk hidup benar. Waktu dia salah, dia berbuat kekeliruan seyogyanya dia minta maaf kepada anak, waktu dia tahu dia terlalu cepat emosi seyogyanyalah dia belajar untuk mengekang emosi.
Jadi menghormati berarti juga memelihara mereka, mengasihi mereka, dan tidak mencampakkan tatkala mereka seolah-oah tidak lagi berfungsi untuk kita.
by. Pdt. Dr. Paul Gunadi (TELAGA.org)