Mengajarkan Berdoa untuk Kelas Besar-1
Sumber: www.jfhp.org

Pelayanan Anak / 14 August 2014

Kalangan Sendiri

Mengajarkan Berdoa untuk Kelas Besar-1

Hevi Teri Official Writer
2555

Salah satu cara mengajarkan anak kelas besar untuk berdoa ialah melalui doa mengenai pergumulan mereka. Kita tidak mengajari mereka tentang sikap dalam berdoa seperti tutup mata, lipat tangan, tunduk kepala, dll. Tetapi disini kita mengajarkan mereka bagaimana menghayati sebuah doa dan mengerti apa arti doa itu sesungguhnya, khususnya mengenai pergumulan mereka. Banyak cara yang dapat digunakan. Jika guru dapat menciptakan suasana indah di mana anak dapat berdoa dalam pergumulan pribadi mereka, maka anak-anak tersebut akan menjadi murid yang sangat senang berdoa dan tahu cara terbaik untuk melepaskan pergumulan mereka.

Karena itulah, penting bagi guru-guru belajar beberapa teknik doa untuk mengajarkan dan membawa anak agar dapat mempergumulkan permasalahannya dengan baik dalam doa, misalnya :

1. Saat Teduh dan Doa Pribadi

Guru SM selesai bercerita perlu memberi waktu teduh yang cukup, agar anak-anak memiliki waktu teduh dan kesempatan berdoa secara pribadi. Tentu saja secara rutin hal ini harus dilakukan. Ketika mengajar kelas 6 penulis sangat menekankan waktu teduh ini, hasilnya? Seringkali diakhir acara Sekolah Minggu ada anak meminta didoakan lebih lanjut! Jika guru hendak melakukan hal ini maka guru harus mempersiapkan waktu teduh dengan baik. Siapkan musik instrumen pengiringnya (bisa dengan gitar atau tape), pilih lagu yang sesuai tema dan pilih suasana lagu yang teduh. Kreasi ini dapat dikombinasi dengan doa teduh secara berkelompok, dan diakhir acara mintalah satu anak menutup doa.

2. Guru Mendoakan Anak Diakhir Pelajaran

Guru dapat mendoakan beberapa anak pada setiap kali pertemuan SM, aturlah jadwal doa guru, misalnya tiap minggu mendoakan 2 anak, maka dalam 10 minggu 20 anak telah didoakan, aturlah jadwal agar jangan ada anak terlewatkan. Guru dapat mendoakan pada saat teduh tetapi paling baik adalah dengan meminta 2 anak tinggal sejenak di kelas dan guru mengajak bicara kedua anak tersebut sejenak (5-10 menit). Kemudian, tanyakan apa yang sedang menjadi pergumulan mereka? Kemudian guru mendoakan mereka satu persatu sesuai pergumulan mereka. Jika diperlukan (melihat keadaan anak) guru dapat menambah waktu untuk satu anak khusus. Bila mendadak guru mendapatkan seorang anak di kelas kelihatannya lesu dan bermasalah (lihat ekspresi anak tersebut selama mengikuti acara SM), maka jadual urutan doa boleh ditunda, demi memberikan pelayanan khusus pada anak yang mendadak bermasalah ini. Penulis beberapa kali melayani anak semacam ini, mereka di kelas terlihat lesu, ternyata sedang bermasalah.

Jika memungkinkan, pada saat mendoakan anak, guru dapat meminta anak tersebut berdoa sendiri (jika anak mau), kemudian guru menutupnya dalam doa. Cara ini lebih mengena, karena bagaimana pun yang lebih tahu pergumulan anak tersebut adalah anak itu sendiri !

 

>>>>>

 

Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen(PEPAK)

 


Sumber : google
Halaman :
1

Ikuti Kami