Membangun Mezbah Rohani dalam Keluarga
Sumber: google

Pelayanan Anak / 27 July 2014

Kalangan Sendiri

Membangun Mezbah Rohani dalam Keluarga

Hevi Teri Official Writer
1527

Tidak Memadainya Pendidikan Agama di Gereja

 Dalam banyak keluarga sekarang ini, orangtua dan anak saling berjauhan secara emosional. Orangtua sibuk bekerja, dan anak-anak sibuk dengan sekolah atau kegiatan ekstrakurikuler. Orangtua dan anak nyaris tidak pernah bertemu, apalagi membangun hubungan yang dekat. Dengan kondisi seperti ini, orangtua sulit memberikan pertolongan yang tepat waktu ketika anak-anak mereka menghadapi masalah.

Sering terjadi anak-anak ditangkap karena kasus kejahatan, dan orangtua mereka sama sekali tidak percaya ketika diberitahu oleh polisi. Bagaimana mungkin anak-anak mereka yang alim itu bisa melanggar hukum? Ada yang terus bersikeras menyangkal bahwa penangkapan itu adalah suatu kesalahan.

Penjahat tidak diciptakan dalam semalam. Pengabaian dan kegagalan orangtua untuk berempati dapat menyebabkan anak-anak tersesat. Mungkin sudah terlambat untuk bertindak begitu anak-anak mengambil pilihan-pilihan mencemaskan yang tak dapat diperbaiki.

Di dalam gereja, kita tidak banyak melihat fenomena seperti ini. Tapi tak dapat disangkal, kita melihat kaum muda kehilangan iman mereka setelah kuliah atau menjalani wajib militer di tempat yang terlalu jauh dari gereja atau jemaat untuk berkebaktian. Mungkin ini tampak sulit dipercaya, tetapi kondisi jauh dari gereja selama beberapa tahun sangat berpotensi untuk menyapu bersih pendidikan agama selama dua puluh tahun.

Beberapa jam kelas pendidikan agama seminggu sekali tidaklah memadai untuk mendidik seorang anak yang sedang berkembang. Walaupun pendidikan agama di gereja itu penting dan perlu, tetapi rumah, bagaimanapun juga, adalah tempat anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu mereka. Orangtua merekalah, yang tinggal bersama mereka setiap hari, yang paling berpengaruh terhadap mereka.

Mewariskan iman bukanlah sesuatu yang bisa dicapai hanya di dalam kelas. Iman bukan sekadar pengetahuan - ia lebih banyak melibatkan pengalaman hidup nyata. Oleh karena itu, orangtua harus memikul tanggung jawab untuk mendidik anak-anak yang taat.

 

by. Gereja Sejati Yesus Indonesia  >>>>

Sumber : google
Halaman :
1

Ikuti Kami