Mengapa anak agresif ? Tentu ada banyak alasan seorang anak bertindak demikian. Anak yang agresif adalah anak yang suka menyerang orang lain. Keagresifan anak ini sebenarnya bisa dikontrol oleh orangtuanya sehingga sifat ini tidak dibawa oleh anak hingga dewasa. Jika tidak decontrol sejak dini maka kebiasaan ini akan terbawa hingga dewasa. Tindakan agresif anak bisa dilakukan secara fisik yaitu memukul, mencubit, menggigit, tetapi bisa juga secara verbal misalnya dengan memaki atau memarahi orang lain dengan kasar.
Hal-hal yang bisa memicu keagresifan anak:
Bagaimana orang tua bisa mengontrol keagresifan anak?
Keharmonisan hubungan suami-istri menjadi factor utama didalam membina dan mendidik anak-anak. Anak-anak adalah peniru yang baik, sehingga apa yang mereka alamia dan apa yang mereka lihat itulah yang mereka praktikan didalam kehidupan mereka sehari-hari. Anak yang melihat orang tuanya harmonis dia akan meredakan rasa frustrasinya, kemarahannya sehingga itu berkurang. Dan kalau kemarahan itu berkurang maka dia akan lebih bisa mengontrol tindakan-tindakan agresifnya. Memang anak yang sudah terbiasa menonton itu susah untuk dikontrol tetapi kalau kita mempunyai relasi yang sangat baik dengan anak maka relasi ini menggantikan tontonan-tontonan. Sehingga anak tidak merasa perlu lagi untuk menonton yang dia senangi. Kemudian kita juga perlu mempunyai peraturan keluarga tentang bagaimana cara kita untuk menyatakan kemarahan. Dan kalau kita menjalankan peraturan itu secara konsisten, bagaimana marah yang boleh dan marah yang tidak diijinkan dan sebagainya. Ini akan membantu anak mengontrol sifat agresifitasnya.
Alkitab memberi nasehat didalam Efesus 4:26-27, "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa; janganlah matahari terbenam, sebelum pada amarahmu. Dan janganlah beri kesempatan kepada iblis." Jadi ditekankan boleh marah tetapi jangan sampai berbuat dosa.
Sumber : sabda org, berbagai sumber, zf