Terapi ?Badut Tanpa Batas? Di Suriah

“Hari ini lebih baik dari kemarin. Hari ini ada badut. Kemarin kita hanya bermain sepakbola.” Inilah ungkapan seorang anak bernama Bilal berusia 10 tahun dari kota Daraa, sebelah selatan Suriah.

Pada awalnya, sekitar 50 anak Suriah duduk terdiam menantikan para badut. Akhirnya, yang dinanti keluar dengan kostum polkadot berwarna-warni, tawa mereka meledak seketika melihat aksi salah satu badut yang menendang kakinya ke udara setelah mendengar bunyi trombon.

Pertunjukan yang diadakan di Bar Elias ini sangat dinantikan. Anak-anak bertepuk tangan dengan semangat mengungkapkan kegembiraan yang selama ini terhalang peristiwa krisis yang dialaminya.

Hiburan ini diadakan oleh relawan dan “Clowns Without Borders” untuk anak-anak pengungsi Suriah di Kamp Pengungsian, Lebanon. Lebih dari satu juta anak yang melarikan diri ke Lebanon karena konflik di negaranya. Salah satu badut bernama Sabine Choucair menyatakan bahwa menjadi badut penghibur adalah hal terbaik yang bisa dilakukan bagi pengungsi di daerah perang.

Bukan hanya anak-anak, orang dewasa juga turut melihat pertunjukan ini. Amina Umm Said, 40, seorang Palestina keturunan Suriah mengatakan, “kami biasanya hanya mendengar suara rudal, granat dan perang. Kami perlu festival-festival semacam ini untuk mendorong ketakutan dari hati dan pikiran kami,” ungkapnya.

Untuk sementara para badut dapat mengalihkan perhatian mereka dari kenyataan yang mereka alami dan tantangan hidup saat jauh dari rumah. Tersenyum dan tertawa terbahak-bahak adalah bagian penting dari penyembuhan trauma perang bagi beberapa pengungsi ini.

 

Baca Juga:

Wiranto Ungkap Prabowo Terlibat Penculikan, KPU Tidak Percaya

Kapolri Usut Obor Rakyat, Kubu Prabowo Siap Bantu

Kardinal Zen Kritik Rencana Pro-Demokrasi Hong Kong

Spanyol "From Hero To Zero"

Hat-Trick Muller Berpotensi Raih Golden Boot

Sumber : Tempo/VOA.com by tk

Halaman :

1

1. Natal
2. Bahan Khotbah
3. Theresia Fasya
4. Kuis Alkitab
5. Ayat Alkitab

Related Articles