Deklarasi Penutupan Dolly Dijaga 800 Polisi

Malam nanti, Pemerintah Kota Surabaya resmi menutup Dolly, lokalisasi yang konon terbesar di Asia Tenggara. Penutupan ini tetap dilakukan meski kelompok warga dan pekerja di lingkungan tersebut menolak dengan menggelar aksi protes.

Kemarin pagi (17/6) aksi ini bahkan sempat diwarnai kekerasan, setelah dua rumah yang berada di gerbang masuk gang Dolly menjadi sasaran pelemparan batu. Kelompok warga dan pekerja bersikeras menolak penutupan ini karena merasa belum ada dialog langsung yang dilakukan pemerintah terkait penutupan lokalisasi ini. Pemerintah sendiri menawarkan kompensasi sekitar Rp5 Juta bagi 1400 pekerja seks komersial (PSK) disertai dengan pelatihan keterampilan untuk beralih pekerjaaan.

Sekitar delapan ratus aparat kepolisian akan mengamankan deklarasi penutupan Dolly dan Jarak dengan batas waktu hingga bulan puasa nanti. Menurut berita yang dilansir dari Kompas.com, Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Supomo menyampaikan, “penutupan Dolly dan Jarak memang diakhirkan karena karakter masalah sosialnya lebih kompleks dari tiga lokalisasi yang ditutup sebelumnya,” ungkapnya.

Tahun 2013 Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga sudah menutup tiga lokalisasi yang ada di Surabaya, yakni Dupak Bangunsari, Moroseneng dan Sememi. Risma menginginkan, saat orang berbicara mengenai Surabaya bukan lagi mengenai lokalisasinya tapi budayanya. Surabaya yang memelihara budaya positif warganya.

 

Baca Juga:

Kardinal Zen Kritik Rencana Pro-Demokrasi Hong Kong

Hat-Trick Muller Berpotensi Raih Golden Boot

Bayangan Politik Di Piala Dunia

Tim Siluman di Belakang Capres dan Cawapres

Angelina Jolie Buka Konferensi Kekerasan Seksual Terbesar

Sumber : BBC/Kompas.com by tk

Halaman :

1

1. Natal
2. Bahan Khotbah
3. Theresia Fasya
4. Kuis Alkitab
5. Ayat Alkitab

Related Articles