Survei: Sibuk Bekerja, Ayah Jarang Kumpul Bersama Keluarga

Nasional / 15 June 2014

Kalangan Sendiri

Survei: Sibuk Bekerja, Ayah Jarang Kumpul Bersama Keluarga

Yenny Kartika Official Writer
2587

Peran ayah atau bapak dalam keluarga bukan hanya sebagai imam dan kepala, tetapi juga pencari nafkah. Nyatanya, meskipun para ayah sibuk membanting tulang demi memenuhi kebutuhan keluarganya, mereka tetap berkeinginan menghabiskan waktu bersama anak-anak. Demikian gambaran keluarga Amerika masa kini seperti yang ditunjukkan dari survei Pew Research baru-baru ini.

Riset ini melibatkan para orang tua yang bekerja purna waktu (full time) maupun paruh waktu (part time) dan memiliki anak berusia di bawah 18 tahun. Ditemukan bahwa baik ayah maupun ibu yang bekerja mempunyai kerinduan tinggal di rumah mengurusi anak. Sekitar 52 persen ibu menyatakan mereka lebih suka di rumah bersama anak-anak, tetapi karena butuh pendapatan maka mereka harus bekerja. Sementara ada 48 persen ayah yang mengatakan hal tersebut.

Sementara itu, di antara semua ayah yang bekerja, 49 persen diantaranya ingin tetap bekerja meskipun harus terpisah dengan keluarga. Pernyataan yang sama diungkapkan oleh 42 persen ibu-ibu yang bekerja.

Pew Research menyimpulkan, ayah-ayah di masa kini memiliki tantangan yang sama dengan para ibu dalam menyediakan waktu bersama keluarganya. Padahal, menurut studi The Redefinition of Life’s Luxuries yang melibatkan sekitar 1.000 orangtua di Inggris, kemewahan nomor satu dalam hidup adalah menghabiskan waktu bersama keluarga. Kemewahan yang terutama, menurut 95 persen responden, bukan berasal dari harta, karir yang sukses, mobil sport, atau perhiasan.

Oleh karena itu, ada baiknya jika para orang tua mulai berkreasi membuat cara-cara simpel supaya bisa tetap berkumpul bersama keluarga, seperti sejumlah ide berikut yang dilansir dari Parents.com:

-melibatkan anak dalam pekerjaan rumah tangga—meskipun Anda sebagai orangtua bisa melakukannya sendiri! Contohnya: melipat pakaian yang sudah disetrika, menyiapkan meja makan, dll. Supaya mengasyikkan, buat kompetisi di antara anggota keluarga untuk menentukan siapa yang paling cepat melipat pakaian atau menyiapkan meja. Lalu nyanyikan lagu bersama anak selama mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah tersebut.

-jauhkan hal-hal yang membuat waktu kebersamaan Anda berkurang, misalnya: smartphone, iPod, laptop. Lakukan pekerjaan atau hubungi teman Anda hanya setelah anak-anak tertidur.

-buat jadwal khusus di akhir pekan dimana ada slot waktu yang hanya dihabiskan bersama keluarga. Tidak boleh ada aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan dalam kurun waktu tersebut. Pikirkan bahwa waktu bersama keluarga adalah sakral sifatnya.

Nah, selain ide-ide di atas, tentunya masih banyak ide kreatif lainnya yang sudah pernah Anda lakukan bersama keluarga Anda, bukan? Supaya bisa menginspirasi keluarga-keluarga lain di seluruh Indonesia, mengapa tidak dibagikan melalui “One Day with Family” Writing and Photo Contest? Caranya mudah, cukup upload karya tulis dan/atau karya fotografi Anda seputar membangun, mempertahankan, menggairahkan hubungan di tengah keluarga. Karya Anda ditunggu paling lambat 17 Agustus 2014. Pendaftaran dan pengiriman karya gratis, cukup kunjungi situs: contest.jawaban.com. Rebut total hadiah Rp 8 juta!

Tunggu apa lagi? Sebarkan gerakan cinta keluarga ini melalui pengalaman Anda pribadi!

 

BACA JUGA:

Jawaban.com Ajak Keluarga Berbagi Cerita Lewat Writing & Photo Contest

Pola Pendidikan Anak dalam Keluarga Kristen

Membangun Mezbah Rohani dalam Keluarga

Kualitas Wanita Penopang Rumah Tangga yang Kuat

Sumber : Pew Research | Daily Mail | Parents | yk
Halaman :
1

Ikuti Kami